Seperti yang dirasakan oleh Anggun C. Sasmi, penyanyi Indonesia yang telah lama berkarir secara internasional dengan menetap di Prancis, dalam postingan di media sosialnya mengungkapkan sebagai berikut:
"Pertama kali bertemu Om Bens saat saya berumur 11-12 tahun. Kala itu saya sedang merekam album rock pertama yang ditangani oleh Om Ian Antono di bawah label Musica Record. Nama Bens Leo hanya saya tahu kala itu dari berbagai artikel musik yang ditulisnya di Majalah Gadis, majalah penting untuk anak2 seumur saya kala itu.
Om Bens sangat tertarik dengan kemampuan saya mencipta lagu. Kadang beliau main ke rumah (Jl. Tegalan Matraman), untuk menanyakan sudah berapa lagu yang saya tulis, susah nggak, dan yang jelas selalu memberi saya semangat untuk terus menulis lagu.
Dukungan Om Bens tidak berhenti selama karier saya di Indonesia dan setelah saya menerbitkan album internasional saya. Antusiasnya tidak bergoyah dan bahkan beliau bilang betapa bangganya dengan pencapaian saya ini.
Om Bens yang awet muda, langsing, dan berambut panjang. Bagi saya Om Bens bukan hanya pengamat dan wartawan musik legendaris Indonesia, tapi sudah seperti paman sendiri. Itulah makanya walaupun saya sudah dewasa, saya nggak pernah bisa memanggilnya dengan sebutan "Mas".
Selamat jalan Om Bens, terima kasih untuk semangat dan dukungan yang terucap maupun tidak. Betapa sedihnya saya hari ini."
#RIP #BensLeo
Apa yang dirasakan Anggun bisa jadi banyak juga dirasakan oleh musisi tanah air. Bahkan saya yang tidak pernah bersinggungan secara langsung pun turut kehilangan. Secara tidak langsung tulisannya yang saya baca waktu kecil mengajari saya belajar menulis. Selamat jalan Om Bens.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H