Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sirkuit Mandalika Siap Menyongsong MotoGP dan Wisatawan

8 Desember 2021   09:00 Diperbarui: 8 Desember 2021   09:12 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Arie Prasetyo, Operation and Business Innovation Director ITDC sedang memberikan keterangan.

Gelaran WSBK 2021 di Sirkuit Mandalika telah berakhir 21 November lalu. Gegap gempita dan sorak sorai penonton pun sudah tak terdengar. Akan tetapi cerita tentang keberhasilan ajang tersebut masih bersisa dan jejak digitalnya ada di mana-mana.

Beruntung sekitar seminggu setelah kejuaraan di Sirkuit Mandalika tersebut, saya bersama sembilan Kompasianers lain yang memenangkan kompetisi penulisan "Wisata Mandalika" yang diadakan Kemenparekraf memperoleh kesempatan mengeksplor Lombok selama 5 hari 4 malam.

Hari pertama (30/11) begitu tiba di Lombok sore hari, kami langsung diajak melihat Sirkuit Mandalika dari Bukit Jokowi, area tamu penonton VIP. Meskipun senang tapi masih terasa ada yang mengganjal karena tidak bisa masuk ke dalam sirkuit, hanya melihat sirkuit yang sepi ditambah lagi cuaca hujan sepanjang hari sehingga tidak bisa berlama-lama.

Hari selanjutnya diisi dengan rangkaian acara MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition) yang digagas Kemenparekraf berupa International Conference di Hotel Raja Kuta Mandalika Lombok dengan tajuk acara "Infinity Experiences of Nature and Sport Tourism". Acara ini mengundang narasumber dari kalangan akademisi, praktisi, dan birokrasi yang membedah agar Mandalika khususnya dan Lombok pada umumnya menjadi tujuan wisata alam dan olahraga terpandang di dunia internasional.

Ibu Rizki Handayani dari Kemenparekraf bersama wakil pemerintah daerah & pemangku adat NTB menandai pembukaan konferensi dengan tabuhan gendang beleq
Ibu Rizki Handayani dari Kemenparekraf bersama wakil pemerintah daerah & pemangku adat NTB menandai pembukaan konferensi dengan tabuhan gendang beleq

Mandalika yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus adalah berkah bagi Lombok yang harus dimanfaatkan dengan baik. Termasuk di dalamnya dengan adanya Sirkuit Mandalika yang terbukti berhasil menyelenggarakan kejuaraan Superbike kelas dunia.

Tantangannya akan semakin besar tetapi potensinya pun besar untuk itu Nusa Tenggara Barat tidak hanya mengandalkan Mandalika tetapi juga merawat dan meningkatkan wilayah lain yang sudah familiar sebagai daerah wisata. Hal ini selain untuk memberi pemerataan ekonomi bagi daerah di luar Mandalika juga mengantisipasi kepadatan Mandalika ke depannya jika benar-benar diserbu wisatawan.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Rizki Handayani Mustafa, menyatakan bahwa Kemenparekraf menantang tiap daerah untuk menemukan ciri khas wisata di daerah masing-masing, jangan terlalu tergantung pada pusat tapi ciptakan sendiri untuk kemudian pusat akan mendukung. Kemenparekraf akan mendukung pada stakeholders pariwisata di daerah untuk selalu berinovasi dalam pengembangan pariwisata di daerahnya.

Ibu Kiki, begitu panggilan akrabnya juga menambahkan bahwa wisata gaya hidup akan menjadi sesuatu yang potensial. Lombok mempunyai kekayaan alam yang mendukung untuk itu, wisata gaya hidup olahraga maupun gaya hidup yang kembali ke alam. Oleh karena itu meskipun Lombok sudah punya Mandalika, kawasan lain seperti Rinjani, yang sudah terkenal di mata wisatawan dengan wisata alam dan petualangannya harus terus dirawat dan dikembangkan.

Hasil dari konferensi ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dari penyelenggaraan WSBK lalu untuk menyongsong gelaran MotoGP yang tinggal beberapa bulan lagi. Selain membuka wawasan baru bagi para stakeholders pariwisata di Lombok khususnya untuk selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan.

Pada (2/12) keberuntungan kembali datang pada kami, setelah mengikuti konferensi, atas undangan Bapak Arie Prasetyo selaku Operation and Business Innovation Director ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) sebagai pengelola sirkuit, kami diizinkan untuk masuk ke dalam arena Sirkuit Mandalika.

Tikungan 10 Sirkuit Mandalika, gravel bed dari batu alami dengan ukuran kecil dan tidak tajam sehingga aman jika pembalap meluncur akibat terjatuh.
Tikungan 10 Sirkuit Mandalika, gravel bed dari batu alami dengan ukuran kecil dan tidak tajam sehingga aman jika pembalap meluncur akibat terjatuh.

Saat memasuki area paddock saja sudah bikin jantung berdebar. Apalagi kemudian diajak berkeliling di inner dan outer track hingga merasakan berjalan dan berfoto di aspal main track sirkuit adalah pengalaman luar biasa.

Tiba-tiba perasaan haru muncul. Kebanggaan sebagai orang Indonesia menyeruak, ditambah hari itu kami memakai seragam berwarna merah dengan ornamen putih yang mengingatkan pada bendera negara kita tercinta. Dalam hati sudah pengin mewek sebenarnya. Indonesia adalah negara besar yang kaya sudah waktunya tampil dan berada di jajaran terdepan di antara bangsa-bangsa lain. Sirkuit Mandalika saat ini dan ke depannya adalah salah satu upaya nyata kita mampu bersaing di dunia internasional.

Berpose di depan paddocks di Sirkuit Mandalika dengan bendera merah putih berkibar sungguh memberikan rasa bangga sebagai anak bangsa.
Berpose di depan paddocks di Sirkuit Mandalika dengan bendera merah putih berkibar sungguh memberikan rasa bangga sebagai anak bangsa.

Apa yang saya rasakan sepertinya juga dirasakan masyarakat Lombok yang bangga daerahnya memiliki salah satu sirkuit terbaik di dunia. Pembangunan di Lombok terjadi di mana-mana. Spot-spot umum banyak dijadikan latar berfoto masyarakat lokal yang bangga melihat kemajuan daerahnya.

Hal ini tentu saja menjadi modal baik yang harus dijaga sebagai tuan rumah. Dukungan masyarakat adalah bentuk kepercayaan dan sebagai modal keamanan. Lombok harus selalu meningkatkan pelayanan dan kemampuan melayani tamu wisatawan di berbagai sisi tanpa melupakan warga dan kearifan lokal yang dimiliki.

Ajang MotoGP hanya tinggal hitungan bulan. Pak Arie Prasetyo menambahkan, "Agenda di tahun 2022 di bulan Februari akan ada shake down atau pemanasan yang akan diadakan tanggal 11 hingga 13 Februari 2022, di mana pembalap MotoGP dan para pabrikan akan datang untuk melakukan tes sebelum balapan sesungguhnya yang akan berlangsung tanggal 18 sampai 20 Maret. Kemudian di bulan November tanggal 11 hingga 13-nya akan ada balapan seri Superbike berikutnya."

Belum lagi rencana ke depan di mana mulai tahun 2023 Sirkuit Mandalika juga ditawarkan sebagai sirkuit untuk Formula 1. Ketika ditanya tentang kecocokan Sirkuit Mandalika untuk balapan mobil, Arie menambahkan bahwa, "Sirkuit Mandalika sangat cocok untuk balapan mobil karena didesain khusus untuk balapan motor sehingga cocok juga untuk balapan mobil sedangkan sirkuit khusus balapan mobil belum tentu cocok untuk balapan motor."

Bapak Arie Prasetyo, Operation and Business Innovation Director ITDC sedang memberikan keterangan.
Bapak Arie Prasetyo, Operation and Business Innovation Director ITDC sedang memberikan keterangan.

Kegiatan di Sirkuit Mandalika akan terus berkelanjutan dan tentunya akan membawa efek domino bagi dunia pariwisata tanah air umumnya dan dunia pariwisata Lombok pada khususnya. Arie menambahkan bahwa, "Brand Mandalika ini sebenarnya menjual dua jenis yaitu Mandalika Motor Sport  yang berkaitan dengan olahraga motor seperti MotoGP, Superbike, dan balap mobil dan satu lagi adalah Mandalika Experiences, adalah nonmotor sport seperti  balap sepeda atau balap lari, panjang lintasan 4.3 kilometer, lima kali keliling bisa half marathon atau kalau ultra marathon bisa 25 kali keliling. Intinya kami akan meningkatkan utility sirkuit sehingga tidak hanya motor sport tapi juga non motor sport."

Sebuah kesempatan besar bagi semua stakeholders pariwisata untuk bersiap diri dan bahu membahu memanfaatkan dan menjaga momen ini secara kontinyu. Jadi jangan ragu untuk ke Mandalika untuk mengisi liburan Anda dan menikmati aneka sajian wisata di Lombok yang beragam. Matur tampiasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun