Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Rindu

9 November 2021   09:00 Diperbarui: 9 November 2021   09:00 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruangnya tak berbentuk,
Entah dadu, entah segitiga, entah bulat, entah jajaran genjang, entah apa aku tak tahu,

Zatnya tak terdeteksi,
Entah padat, entah cair, entah gas, entah keras, entah lunak, entah apa aku tak tahu,

Hanya rasanya yang aku tahu,
Terkadang menyenangkan,
Terkadang menyesakkan,
Terkadang memabukkan,
Terkadang menghangatkan,

Rasanya bisa berubah,
Saat bisa bertemu semua jadi syahdu,
Saat hanya bisa memendam, sekujur tubuh serasa dihimpit batu,

Ada juga rindu yang bisu,
Yang buat bibir terasa kelu,
Yang bikin tubuh menggigil ngilu,
Yang jadikan hati menangis pilu,

Apakah ruang rindu itu semu?
Ataukah diri yang merasa halu?
Rinduku sering kelabu,
Rindumu yang slalu kutunggu,

Apa pun itu,
Dijalani dengan seru,
Dinikmati dengan haru,
Ditawakali dengan khusuk,

Rindumu yang slalu kutunggu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun