Memasak menggunakan minyak sepertinya sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia. Aneka masakan dengan cara digoreng dan ditumis sudah pasti menggunakan minyak.
Jika dulu saat saya kecil masih sempat menyaksikan nenek saya membuat minyak goreng dari buah kelapa yang diambil dari kebun sekarang mayoritas penggunaan minyak goreng berasal dari minyak kelapa sawit hasil industri besar. Â
Jutaan hektar lahan di negeri ini sudah disulap menjadi perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia. Membentang dari Sumatera sampai Papua. Tak heran jika masyarakat negeri ini juga sebagai konsumen dari hasil kelapa sawit berupa minyak goreng.
Hasil dari proses kelapa sawit terbagi menjadi dua yaitu minyak sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak sawit inti atau Palm Kernel Oil (PKO). Kemudian diproses kembali yang menghasilkan beberapa turunan seperti bahan bakar biodiesel, bahan pencampur makanan dan kosmetik, dan tentu saja sebagai minyak goreng.
Minyak goreng termasuk dalam komponen sembako (sembilan bahan pokok) membuat produk satu ini berimbas kepada jumlah pengeluaran rumah tangga. Apalagi seperti sekarang ini di mana harga minyak goreng kelapa sawit sedang melambung tinggi di pasaran.
Penggunaan minyak goreng sebagai bahan masakan sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Padahal terlalu banyak mengkonsumsi makanan berminyak pun bisa memicu kolesterol dan darah tinggi.
Lalu bagaimana cara menyiasati agar konsumsi minyak goreng dapat ditekan sehingga pengeluaran tidak membengkak dan bahaya kolesterol pada tubuh pun bisa dihindari?
Salah satunya adalah dengan mengganti cara memasak dari yang menggunakan teknik menggoreng dan menumis yang menggunakan minyak dengan teknik memasak tidak menggunakan minyak.
Sebenarnya jika ada bujet lebih bisa saja menggunakan air fryer, yaitu alat masak listrik untuk "menggoreng" atau memanggang menggunakan tekanan udara intinya tidak menggunakan minyak. Membuat ayam goreng, kentang goreng, kerupuk, dan lainnya tetap bisa kriuk saat dimakan.
Atau bisa kembali ke cara lain di mana makanan tanpa menggunakan minyak pun tetap terasa enak dan sehat pula. Cara ini pernah dilakukan ibu saya ketika bapak saya dulu divonis terkena hipertensi dan stroke ringan.