Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Modal Pelawak Bukan Asal Lucu

4 Oktober 2021   09:00 Diperbarui: 4 Oktober 2021   15:55 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persona memang penting. Bahkan ada yang baru melihat orangnya saja penonton sudah tertawa. Apalagi ditunjang dengan penampilan karakternya yang khas dan kuat. Model rambut, baju, sepatu, tompel, aksesoris unik sering dijadikan penanda persona seorang pelawak. 

Pelawak yang cerdas akan terlihat dari: 

1. Karakternya
Pelawak yang sudah menemukan karakternya akan lebih menjiwai dan terlihat tulus dalam melawak. Ada rasa yang akan sampai ke penonton. Turunan dari karakter ini bisa dilihat konsep keseluruhan siapa dia. Mulai dari penampilan, gesture, cara berbicara, cara berjalan, dan lain-lain.

2. Bisa Menulis
Pelawak yang baik (cerdas) biasanya bisa menulis. Dia akan menulis dulu konsep lawakannya. Tidak harus menulis bagus layaknya penyair atau jurnalis tapi dia bisa menjelaskan konsepnya apa, poinnya apa, pengembangannya bagaimana. 

3. Materi yang membumi dan dekat dengan kehidupannya. Konten yang seperti ini akan relate-- terhubung dengan dirinya sendiri dan juga dengan penonton-- karena sama-sama merasa dekat dengan materi yang dibawakan. 

4. Penyampaian.
Latihan menjadi kunci penting dalam seni pertunjukan. Meskipun lawak identik dengan spontanitas tetapi tidak ada spontanitas yang berhasil tanpa dilatih. Salah satu yang dilakukan Komeng adalah latihan membuat joke dari satu kata setiap hari. 

Jadi jika ditanya siapa pelawak favorit saya? Sulit untuk menjawabnya.

Saya lebih memillih ke konten lawakannya dari pada siapa pelawaknya. Pelawaknya bisa siapa saja asal lucu, kontennya bergizi, dan semua ditampilkan sesuai konsepnya.

Akan tetapi saya punya apresiasi besar pada Bing Slamet, Benyamin Sueb, Warkop DKI, Bagito, sebagai insan-insan pelawak tanah air generasi awal yang saya kenal.

Dengan banyaknya sumber tontonan dan hiburan saat ini, tidak mudah untuk menonton semuanya. Kita harus memilah baik alasan keterbatasan waktu juga apa yang harus kita konsumsi.

Jadi sebenarnya menjadi pelawak saat ini lebih berat apalagi di zaman digital seperti sekarang, penonton bisa memilih apa yang ingin ditontonnya. Jika semenit dua menit tidak lucu apalagi basi yang tinggal skip, seterkenal apa pun pelawaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun