Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bridgerton": Drama Kaum Sosialita Inggris Tahun 1800-an

28 September 2021   07:02 Diperbarui: 28 September 2021   07:23 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bridgerton adalah serial 8 episode di Netflix untuk musim pertama yang mendapat sambutan hangat penonton. Ditonton oleh 82 juta rumah tangga dan menduduki nomor satu di 76 negara yang mempunyai saluran Netflix, menjadikannya serial Netflix paling banyak ditonton hingga saat ini.

Bridgerton diadaptasi oleh Chris Van Dusen sebagai kreator dari novel berjudul sama dari penulis Julia Quinn. Serial khusus Netflix ini diproduseri oleh Shonda Rhimes, produser bertangan dingin di industri hiburan Hollywood.

Bercerita tentang keluarga Bridgerton yang terdiri dari seorang ibu, Dowager Viscountess Bridgerton dengan delapan anak. Suaminya meninggal sehingga Anthony Bridgerton, anak tertua, dianggap sebagai kepala keluarga yang harus melindungi ibu dan adik-adiknya.

Debut Daphne Bridgerton, anak keempat dan putri pertama di pesta dansa menjadikannya kembang London yang diincar oleh pemuda-pemuda bangsawan Inggris.

Drama kaum sosialita Inggris menarik disimak karena mengangkat budaya perjodohan era itu melalui acara dansa dimana putra putri kaum bangsawan dipertemukan untuk saling mengenal dan memilih siapa yang ingin didekati.

Tak heran sepanjang tayangan kita disajikan set mewah era tahun 1800-an dengan pesta-pesta istana dan penampilan kaum perempuan dengan gaun-gaun mengembang nan mewah pun kaum pria dengan setelan jas klasik.

Sepanjang musim pertama kita akan disajikan kisah asmara Daphne Bridgerton yang dimainkan sangat baik oleh Phoebe Dynevor, dengan Simon Basset alias Duke of Hastings yang diperankan oleh Rege Jean Page yang mengantarkannya menjadi idola baru. Bahkan banyak polling menjagokannya sebagai The Next James Bond.

Simon Basset adalah seorang pria dingin penuh misteri dengan prinsip tidak ingin menikah dan mempunyai anak. Dia ternyata adalah kawan akrab Anthony sejak remaja sehingga semua kartunya sudah diketahui yang membuat Anthony berusaha mencegah adiknya jatuh ke pelukan Simon.

Daphne dan Simon yang awalnya berpura-pura menjalin hubungan agar tidak dikejar-kejar oleh cowok, cewek, dan ibu-ibu yang ngebet menjodohkan anak-anak mereka.

Kisah asmara Daphne dan Duke of Hastings yang naik turun dan penuh tantangan karena ego masing-masing, dari pura-pura jadi suka betulan, aturan sebagai bangsawan, hingga pergaulan sosial pada masa itu membuatnya menarik untuk disimak.

Apalagi subplot lain menceritakan ternyata Anthony sebagai panutan keluarga bangsawan malah menjalin hubungan dengan penyanyi opera alias penghibur yang dianggap sebagai kasta lebih rendah.

Selain subplot keluarga Featherington, dimana sang ayah doyan judi dan sang ibu tipe ibu-ibu sok kaya raya yang doyan gosip sana-sini. Featherington memiliki tiga anak gadis yang sudah kebelet mencari jodoh tapi tak ada satupun yang dipilih oleh pemuda-pemuda London.

Justru Marina Thompson, sepupu mereka dari jauh yang sengaja dititipkan ke keluarga Featherington lah yang menarik banyak pemuda untuk meminangnya. Serunya Marina punya rahasia karena dia sedang hamil anak dari pacarnya yang sedang pergi berperang.

Serial delapan episode di musim pertama ini cukup rapat dengan banyak subplot yang dibahas. Akan tetapi cerita tetap jelas dengan plot utama hubungan Daphne dan Duke of Hastings yang bikin geregetan.

Satu lagi yang menarik adalah tentang gaya penceritaan yang menggunakan voice over dari Lady Wistledown, tokoh unknown di mingguan berita sebagai pembawa berita sekaligus pengungkap fakta rahasia di kalangan sosialita London.

Harap diingat ini adalah tontonan dewasa sehingga akan ada adegan-adegan dewasanya. Kabarnya musim kedua sedang diproduksi.

Jika Anda penyuka tayangan berbau Eropa era klasik, serial ini bisa jadi pilihan. Ringan dan nge-pop. Selamat menonton!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun