Tukang loak adalah mata rantai dalam proses daur ulang sampah anorganik yang sangat berguna untuk menjaga lingkungan dari bahan-bahan berbahaya hasil limbah rumah tangga yang dibuang secara sembarangan.
Untuk skala rumahan sampah anorganik berupa kemasan plastik dari bungkus deterjen, pewangi, dan sejenisnya bisa dijadikan aneka tas atau kerajinan lainnya. Sedang botol bekas bisa dijadikan pot tamanan.
Sampah organik bisa didaur ulang menjadi kompos rumahan yang prosesnya cukup sederhana. Cukup siapkan ember yang memiliki tutup yang rapat dan cairan pengembangbiakan bakteri kompos yang bisa didapat di pasar online. Bahkan mereka juga menjual paket peralatan pembuatan kompos skala rumah tangga dengan harga yang terjangkau.
Selain menjadi kompos, sampah organik rumah tangga juga bisa menjadi pestisida herbal yaitu dengan menggunakan kulit bawang putih yang direndam dalam air biasa dan didiamkan dalam botol rapat selama beberapa hari agar terfermentasi dengan baik. Setelah itu bisa disemprotkan pada tanaman anda sebagai pestisida herbal.
Sampah kulit telur juga bisa sebagai asupan nutrisi bagi tanaman. Cukup remas-remas kulit telur dan ditaburkan di sekeliling batang tanaman Anda di rumah.
Bila manajemen sampah organik dan anorganik sudah dilakukan di tingkat rumah tangga maka diharapkan produksi sampah ke tempat pembuangan akhir pun lebih sedikit dan lebih aman bagi lingkungan.
Berikut adalah tips agar produksi sampah rumah tangga lebih efisien:
1. Pisahkan sampah organik dan anorganik.
2. Pilah sampah anorganik menurut jenisnya. Simpan dalam gudang dan secara berkala seminggu atau dua minggu sekali jual/berikan pada tukang loak.
3. Gunakan tempat sampah ukuran kecil di dalam rumah sehingga akan cepat penuh dan Anda harus segera memprosesnya atau segera memindahkan ke tempat sampah depan rumah (yang akan dibawa petugas sampah). Kebiasaan tidak membuang sampah sebelum penuh akan membuat sampah menumpuk lebih lama di dalam rumah padahal pertumbuhan bakteri dan jamur sangat cepat yang bisa menimbulkan bau dan sumber penyakit.
4. Menggunakan kantong belanja sendiri setiap belanja sehingga mengurangi penggunaan plastik sebagai wadah.