Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

New York Met Gala 2021 Semakin Eksentrik Semakin Dilirik

17 September 2021   06:00 Diperbarui: 17 September 2021   22:59 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rangkaian acara Met Gala 2021 sudah berlangsung. Puncak acaranya dilakukan 13 September 2021 lalu saat para selebritis Hollywood memamerkan busana yang dikenakannya di red carpet yang tidak berwarna merah dan juga tangga yang menjadi ciri khas acara ini.

Met Gala adalah ajang penggalangan dana yang diselenggarakan oleh The Metropolitan Museum of Art's Costume Institute tiap tahunnya. Dilansir dari Washington Post tahun ini berhasil menghimpun 16,75 juta dolar dana amal yang akan digunakan Costume Institute untuk membiayai kegiatannya dalam setahun. 

Met Gala ini bisa dibilang adalah malam mode alias ajang pamer busana bergengsi dan terbesar setelah malam Oscar. Kalau Oscar lebih merupakan "pameran" busana malam yang cenderung mewah dan elegan sedangkan Met Gala lebih membebaskan penampil untuk mengenakan busana "sesukanya". 

Puluhan selebritis dari berbagai bidang seni dan petinggi perusahaan besar hadir.  Para desainer mendandani dengan koleksi rancangannya yang nantinya juga akan dipamerkan di Metropolitan Museum of Arts di New York, Amerika Serikat.

Berkumpulnya selebriti dengan dandanan "terbaik" yang mereka pilih sudah pasti menjadi santapan media. Menarik perhatian seolah menjadi kata kunci dari selebriti yang hadir. Oleh sebab itu pilihan busana atau penampilan keseluruhan pun harus berbeda. 

Konsekuensinya ada yang tampil mengenakan busana terbaik tetapi ada juga yang sengaja mencari perhatian agar dilirik. Risikonya saat terbaik saja tidak cukup maka penampilan yang nyeleneh dan eksentrik menjadi cara dari para selebriti dan desainer untuk menampilkan karyanya.

CL yang menurut kritikus berbusana seperti pasien rumah sakit yang baru ganti popok. Foto: gettyimages
CL yang menurut kritikus berbusana seperti pasien rumah sakit yang baru ganti popok. Foto: gettyimages

Seperti sudah menjadi rahasia umum bahwa yang akan dibicarakan adalah yang mencuri perhatian. Maka berlomba-lombalah mereka berpenampilan "aneh". Esensi busana terbaik, mahal, mewah, tidak lagi yang tampak anggun dan berkelas tapi yang "aneh". Hal tersebut sah-sah saja terutama di dunia barat yang menjunjung tinggi kebebasan dengan kreativitas seni yang tidak terbatas.

Masyarakat alias netizen sebagai konsumen media atau berita pun di zaman serba digital dan terbuka seperti ini seakan makin leluasa mengeluarkan pendapatnya terhadap apa yang dilihatnya. Risiko yang sebenarnya sudah diperhitungkan oleh para selebriti dan desainer yang memamerkan karyanya.

Satu yang cukup fenomenal dalam artian diingat banyak orang adalah penampilan Lady Gaga yang mengenakan busana dari irisan daging sapi segar saat malam MTV Music Award 2010. Pujian dan hujatan tidak lagi menjadi penting karena esensi yang dicari adalah dibicarakan. Lady Gaga berhasil untuk itu.

Met Gala 2021 masih tampak  "kebebasan penampilan" dari para selebriti yang tampil. Walaupun tetap ada tema dan nuansa pameran sebagai panduan dari panitia, toh tak ada yang bisa "membatasi" atas nama kebebasan ekspresi dan kreativitas.

Busana-busana "kekurangan bahan" masih tetap laku digunakan bahkan yang nyaris telanjang hanya menutupi area-area vital saja. Ada juga yang menambahkan kata-kata bermuatan "politik" di busana yang dikenakan selain penggunaan simbol dari ras, suku, agama, atau budaya tertentu.

Selain tentu saja bentuk desain yang tidak biasa layaknya baju yang bisa dikenakan sehari-hari. Bentuk desain yang tidak biasa ini mengingatkan kita pada desain gaun yang dikenakan oleh finalis pemilihan semacam miss universe atau miss world.

Di salah satu babak ada penilaian untuk busana nasional negara masing-masing. Di mana banyak negara yang mengenakan busana etnik dengan sentuhan khas masing-masing. Beberapa tahun belakangan ini ada kecenderungan semakin rumit, semakin besar, semakin berat busana yang dipakai maka akan mendapat perhatian. 

Padahal cara ini jelas tidak sepenuhnya benar. Yang ada justru menjadi olok-olok netizen. Contoh terbaru adalah saat peserta Malaysia mengenakan "busana nasional" sambil menyeret rumah-rumahan kayu khas Melayu agar terkesan grande dan mewah. Bukannya tampak elegan malah terkesan mengada-ada. 

Met Gala 2021 tampil tidak sempurna tetapi masih layak sebagai ajang barometer fashion dunia. Tahun ini busana yang dikenakan Kendall Jenner, Megan Fox, Cardi B, termasuk ke dalam kategori berbusana terbaik. Sedangkan Kim Kardashian, Lil Nas X, Whoopi Goldberg, dan CL adalah sebagian selebritis yang tampil dengan busana buruk.

Busana Kim Kardashian yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain hitam layaknya siluet bayangan, sungguh bikin netizen geleng-geleng kepala. Sedang Lil Nas X, selebriti pria yang di Met Gala kali ini memamerkan tiga macam baju dan semuanya dianggap salah kostum oleh para pengamat. 

Ada dua pesohor Korea Selatan yang diundang tampil di Met Gala tahun ini. Rose BLACKPINK dan CL, menjadikan mereka artis Korsel pertama yang diundang tampil di Met Gala 2021. Sayangnya penampilan CL mendapat kritikan karena busana yang dikenakannya mirip pasien rumah sakit yang baru ganti popok. 

Pujian dan kritikan sudah dilontarkan baik dari para kritikus dan pengamat mode maupun dari netizen. Sebagian dibaca dan dilihat oleh para penampil dan desainernya sedangkan sebagian besar lainnya akan menjadi konten di media massa dan media sosial. 

Pada akhirnya semua dikembalikan kepada penampil dan pembuat karyanya. Ketika sebuah karya atau produk sudah dipublikasikan maka produk apapun itu akan ada konsekuensinya. Berhasil atau gagal. Puas atau tidak puas. 

Bila dikembalikan lagi ke konsep acaranya yang sebuah malam penggalangan dana tentu ini acara yang positif dan berguna bagi penyelenggara agar kegiatan museum tetap berjalan dan tentunya pengunjung museum yang notabene adalah masyarakat New York maupun wisatawan dari seluruh dunia untuk melihat koleksi-koleksi museum yang ditampilkan.

New York adalah kota besar yang mempunyai banyak museum dengan berbagai koleksi. Koleksi dalam museum adalah hasil karya manusia yang menjadi penanda budaya masyarakat pada masa itu. Met Gala adalah penanda budaya American Fashion tiap tahunnya. 

Sesuatu yang bisa dijadikan inspirasi bagi pemerintah, swasta, dan berbagai pihak di sini yang mengurusi kebudayaan, koleksi anak bangsa, museum, dan tempat sejenis bahwa sebuah museum bisa menghasilkan acara kelas dunia yang kontinyu dan dilihat oleh mata seluruh dunia. Semua bisa terjadi karena mempunyai konsep, jaringan, eksekusi yang baik dalam setiap program yang direncanakan dan dijalankan. 

Kita lihat kejutan apa lagi yang diberikan Met Gala tahun depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun