Dalam dunia yang makin mengecil berkat teknologi informasi semuanya jadi serba cepat untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, apa yang sedang trend dan booming. Apalagi ketika media sosial sudah menjadi gaya hidup masyarakat dunia, dan termasuk Indonesia negara "pelahap" hampir semua media sosial yang ada jumlah pengguna yang besar. Eksistensi, jadi yang pertama tahu, yang pertama pakai, pernah coba ini itu, yang sedang ramai menjadi ukuran "pencapaian" tersendiri.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, kurang lebih ada 260 juta jiwa, adalah target pasar yang empuk untuk semua jenis barang, jasa, dan ideologi. Tidak mudah untuk menghindar di dunia global yang makin terbuka. Pilihan masyarakat lah yang kelak akan membawa ke mana nasib budaya kita selanjutnya.
Selalu ada dua sisi mata pisau saat melihat sesuatu, termasuk budaya. Budaya adalah hasil karya dan karsa masyarakatnya. Budaya selalu berubah mengikuti perubahan zaman dan masyarakatnya. Tinggal seberapa jauh suatu masyarakat atau suatu bangsa dapat mempertahankan budaya warisan leluhurnya agar tidak punah atau minimal bisa bersanding dengan budaya populer atau global yang akan semakin "seragam".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H