Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pawai Obor, Obrog, dan Dlugdag di Cirebon

18 Mei 2020   11:06 Diperbarui: 18 Mei 2020   11:00 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Cirebon bribin

Tradisi Dlugdag

Dlugdag adalah tradisi menabuh beduk dengan bertalu-talu sebagai bentuk selebrasi penyambutan bulan Ramadan. Dilakukan hari terakhir bulan Syaban selepas ashar di halaman Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon yang dipimpin langsung oleh Kanjeng Sultan.

Dlugdag dipercaya merupakan warisan tradisi yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati sebagai pemuka agama dan Sultan Cirebon yang pertama. Dlugdag dimaksudkan sebagai tanda bahwa mulai nanti malam sholat tarawih dimulai yang berarti bulan Ramadan telah tiba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun