Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mekkah dalam Ujian, Adakah Ibadah Haji Tahun Ini?

6 April 2020   08:49 Diperbarui: 6 April 2020   08:52 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mekkah adalah kota diturunkannya  agama Islam serta kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai nabi  terakhir utusan Allah SWT. Mekkah di mana terdapat ka'bah yang menjadi kiblatnya umat Islam sedunia. Kota yang dirindukan untuk dikunjungi sekali seumur hidup oleh umat Islam.

Awalnya kota Mekkah hanya berada di lembah gunung bebatuan di sekitaran Ka'bah. Seiring waktu dan banyaknya umat Islam yang ingin melaksanakan haji dan umroh, pembangunan kota Mekkah makin meluas hingga kini menjadi kota besar yang dipenuhi gedung dan hotel pencakar langit. 

Tiap harinya ada puluhan ribu orang yang datang dari segala penjuru dunia. Setiap jamaah umroh yang datang menghabiskan waktu seminggu hingga sebulan di Mekkah dan Madinah. Jadi ada ratusan ribu hingga jutaan jamaah yang tinggal secara bergantian di dua tanah haram alias dua kota suci umat Islam tersebut.

Belum lagi saat musim haji ada sekitar dua juta orang jamaah yang bersamaan, khususnya saat wukuf di Arafah. Sebuah peristiwa ibadah terbesar di sepanjang peradaban umat manusia setiap tahunnya. Sebuah pengalaman fisik dan batin paling penting di banyak orang yang mengalaminya. 

Dan juga sebuah prestasi tersendiri bagi penyelenggara yang berhasil menjalankannya setiap tahun. Sebuah perjuangan yang tak mudah jika tanpa bantuan dari Allah SWT dan semata karena ingib memenuhi panggilan-Nya.

Meskipun sebagai sebuah daerah Mekkah adalah tempat istimewa, tapi Mekkah juga bukan daerah yang bebas ujian. Mekkah pernah beberapa kali mendapat ujian. 

Bahkan sebelum Islam datang pun Mekkah adalah wilayah gersang bebatuan yang dikuasai oleh kaum jahiliyah, sebuah zaman kegelapan yang penuh kemaksiatan. 

Oleh sebab itu Allah SWT menurunkan Islam di Mekkah, juga tempat Nabi Muhammad dilahirkan, bukan di Persia atau Romawi yang secara peradaban sudah maju kala itu. 

Sebab Allah ingin menunjukkan bahwa Islam bukan buatan manusia, Islam benar-benar agama Ilahi, diturunkan melalui perantara Muhammad, manusia pilihan berakhlak mulia di tengah zaman kegelapan. 

Bahkan Muhammad lahir di tahun gajah, di mana Mekkah akan diserang oleh Raja Abrahah yang dengan pasukan gajahnya ingin menghancurkan Ka'bah dan menguasai kota Mekkah. Tapi berkat pertolongan Allah, pasukan bergajah hancur lebur sebelum memasuki kota Mekkah. 

Dari catatan sejarah, ibadah haji pernah tidak diadakan oleh penguasa Mekkah, baik oleh penguasa sebelum negara Arab Saudi terbentuk maupun setelah negara Arab Saudi hadir. Alasannya dari masalah politik keamanan, didudukinya Mekkah kaum penyusup pemberontak hingga adanya wabah penyakit yang mematikan. 

Keadaan yang kurang lebih persis dialami saat ini. Pandemi Corona yang menyerang semua wilayah di dunia membuat pemerintahan Arab Saudi me-lockdown negaranya. 

Ibadah umroh dihentikan, bandara ditutup, masjid-masjid ditutup, jam malam diberlalukan, sekolah diliburkan, transportasi umum disetop total, penduduk diawasi tidak boleh melakukan kegiatan di luar rumah, jika bepergian harus mempunyai surat izin, pengendara mobil pun dibatasi hanya dua orang dalam satu mobil dan tidak diperkenankan membawa anak kecil, belanja kebutuhan pokok hanya bisa dilakukan dari pukul 7 pagi hingga 15, selebihnya semua harus berada di rumah. Jika ada yang melanggar pemerintah tidak segan memberikan sangsi penjara dan denda hingga 10.000 riyal atau sekitar 40 juta rupiah.

Meskipun demikian, jumlah suspect Corona masih bermunculan di seluruh dunia. Bahkan diperkirakan puncaknya akan datang di bulan Juni. Hal ini tentu  mengkhawatirkan selain berapa banyak lagi korban yang harus berjatuhan juga jika analisa ini benar maka bisa dipastikan haji tahun ini akan ditiadakan. 

Jika pandemi Corona belum reda sulit rasanya Arab Saudi akan membuka negaranya dan menerima jutaan pendatang dari luar masuk ke wilayahnya untuk berhaji. 

Sebuah ujian yang amat menyedihkan bagi calon jamaah haji pada khususnya dan umat Islam pada umumnya. Tetapi hendaknya semua menunggu dengan ikhlas dan menerima apapun keputusan yang akan diambil oleh Arab Saudi sebagai negara penyelenggara.

Semoga ada keajaiban sehingga Corona bisa segera musnah dari muka bumi ini dan aktivitas kembali berjalan normal dan tentunya dengan kesadaran baru dari manusia untuk hidup lebih baik dan selaras dengan alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun