Seakan tak ingin lagi kecolongan dengan Dubai atau Abu Dhabi, Â Arab Saudi akan menyulap Riyadh, Jeddah, dan kota-kota lain sebagai tujuan pelancong internasional. Di samping mengembangkan Mekkah dan Madinah sebagai tujuan wisata reliji. Konon di tahun 2030 kawasan Masjidil Haram saja bisa menampung 30 juta jamaah. Pariwisata menggerakan banyak sektor, hotel, properti, perdagangan, ekspor-impor, belanja, dan hiburan.Â
Tanpa membahas politik dalam negeri Arab Saudi yang juga penuh kontradiksi akhirnya sampai pada kebijakan besar yang diambil pemerintahan Arab Saudi. Mereka mencanangkan tahun 2030 adalah era baru Arab Saudi. Mimpi besar itu sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu.Â
Penyetopan visa umroh tentu akan merugikan perusahaan travel umroh di banyak negara. Di samping tentu saja kekecewaan para jamaah yang sudah menabung dan menunggu agar bisa melihat Ka'bah, sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mengujungi makam Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Kecewa dan sedih tentu saat rombongan yang sudah sampai Turki dipulangkan ke Indonesia tanpa menginjak tanah Arab Saudi. Ada juga cerita rombongan yang sudah di Madinah selama empat hari tapi gagal masuk Mekkah, tempatnya melaksanakan umroh, dan harus kembali ke Madinah untuk dipulangkan ke tanah air.Â
Semoga pemerintah Arab Saudi bisa segera memecahkan solusinya dan tidak terlalu lama untuk membuka lagi visa umroh bagi umat muslim yang akan selalu rindu pada dua tanah haramnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI