Mohon tunggu...
Piter Randan B
Piter Randan B Mohon Tunggu... lainnya -

www.Belajarterus.blog.com 'Penulis Buku Berkaca Pada Kepemimpinan Ahok, & The Ahok Way

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lagi Ribut dengan Trinitas, Apa Sih?

7 Oktober 2017   12:18 Diperbarui: 7 Oktober 2017   12:40 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Trinitas atau Tritunggal tidak terdapat dalam Alkitab. Dan kendati Tertullianus sudah menggunakan kata itu pada abad 2 M, barulah pada abad 4 kata ini mendapat tempat resmi dalam teologi Kristen. Tapi doktrin mengenai Allah Tritunggal inilah ajaran Kristen yg paling khas, dan 'mencakup seutuhnya segenap unsur utama kebenaran yg diajarkan agama Kristen mengenai adanya kegiatan Allah dalam hanya satu istilah umum yg sangat luhur' (Lowry). 

Teologi berusaha menerangkan keberadaan Allah dengan menyatakan, bahwa Allah satu dalam diriNya yg hakiki, tapi Ia berada dalam tiga cara atau bentuk, masing-masing merupakan Satu diri, namun dalam cara demikian hakikat Allah yg sebenarnya utuh dalam masing-masing diri. Harus diakui bahwa uraian mengenai Tritunggal mula-mula dikemukakan oleh ahli yg berbahasa Yunani. Istilah-istilah dan perbedaan-perbedaan yg mereka kemukakan sangat sulit diterjemahkan ke dalam bahasa lain, termasuk bh Indonesia!

I. Muasal

a. PL

Kendati ajaran ini tidak 'berkibar' dalam PL, Trinitas itu sudah tersirat dalam penyataan diri Allah sejak masa paling dini. Tapi selaras dengan sifat historis penyataan Allah, maka ajaran ini mula-mula dikemukakan hanya dalam bentukyg sangat bersifat bayangan saja. Ajaran ini tersirat bukan hanya dalam bagian-bagian tersendiri, tapi terajut di sepanjang bentangan 'kain' penyataan PL. Siratan paling tua ialah yg teracu dalam riwayat penciptaan, dimana Allah mencipta melalui Firman dan Roh (Kej 1:3). 

Di sini pertama kalinya diperkenalkan Firman Allah sebagai pribadi yg mempunyai kuasa mencipta, dan sekaligus diperkenalkan Roh Allah sebagai pembawa hidup dan ketertiban bagi seluruh ciptaan itu. Jadi dari sejak masa paling dini sudah dinyatakan suatu pusat kegiatan dari tiga yg satu seutuhnya. Allah sebagai Pencipta membuat alam semesta sebagai karya pikiran-Nya, mengungkapkan pikiran-Nya itu dalam wujud Firman, dan membiarkan RohNya bekerja sebagai asas yg menghidupkan. Justru alam semesta tidak terpisah atau lepas dari Allah, juga tidak bertentangan dengan Dia.

Kej 1:26 pernah dianggap menyatakan secara tidak langsung, bahwa penyataan Allah Tritunggal telah diberikan kepada manusia saat ia diciptakan, atas dasar bahwa manusia akan diberi persekutuan ilahi, tapi pemberian ini kemudian hilang karena manusia jatuh ke dalam dosa. Kegiatan Allah dalam penciptaan dan pemerintahan-Nya kemudian dihubungkan dengan Firman yg dipersonifikasikan sebagai Hikmat (Ams 8:22 dab; Ayb 28:23-27), juga dihubungkan dengan Roh sebagai Pembagi segala berkat dan sumber kekuatan badani, semangat, kebudayaan dan pemerintahan (Kel 31:3; Bil 11:25; Hak 3:10).

Tiga yg satu seutuhnya sebagai sumber kegiatan yg dinyatakan dalam penciptaan alam semesta, nampak lebih jelas lagi dalam peristiwa penebusan orang berdosa. Penyataan penebusan itu dipercayakan kepada mal'akh (Malaikat) Yahweh (Kel 3:2) yg kadang-kadang disebut Malaikat Perjanjian. Dan setiap ay PL yg mengandung ungkapan ini merujuk kepada diri Allah, sebab jelas bahwa dalam ay-ay seperti 2 Sam 24:16;1 Raj 19:5; 2 Raj 19:35, rujukan itu mengartikan makhluk ilahi dengan kuasa ilahi yg ditugasi untuk melaksanakan tugas khusus. 

Tapi dalam beberapa ay, mis Kej 16:7; 24:7 dan 48:16 Malaikat Allah tidak hanya memakai nama Allah, tapi juga mempunyai martabat dan kekuasaan Allah, menyelenggarakan penyelamatan oleh Allah dan menerima penghormatan dan pemujaan yg sepatutnya hanya kepada Allah. Roh Allah juga diberi tempat khas dalam sejarah penyataan dan penebusan. Roh memperlengkapi Mesias untuk pekerjaan-Nya (Yes 11:2; 42:1; 61:1) dan memperlengkapi umat-Nya untuk menanggapi Mesias dengan iman dan ketaatan (Yl 2:28; Yes 32:15;Yeh 36:26-27). Jadi Allah yg menyatakan diriNya secara objektif melalui Malaikat Utusan, juga menyatakan diriNya secara subjektif dalam dan melalui Roh Allah, Sang Pembagi segala berkat dan karunia-karunia dalam rangka penebusan. Ucapan Berkat Imam yg tiga dampak (Bil 6:24) juga dapat disimak mungkin sebagai bentuk pertama dari berkat dalam 2 Kor 13:14.

b. Dalam masa antar perjanjian

Dalam masa ini membentang kepastian kendati samar-samar dan baru merupakan bayangan, yakni persiapan akan penyataan Tritunggal seutuhnya yg akan diberikan dalam PB. Pemikiran Yahudi bahwa Allah transenden -- jauh di luar alam semesta -- membuat manusia mencari seorang pengantara. Filo, yg terkongkong oleh pandangan yg mempertentangkan Allah dengan dunia ini secara mutlak dan metafisik menggambarkan adanya makhluk-makhluk pengantara yg menengahi Allah dan umat manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun