Dalam kerasnya dunia yang katanya ber – Tuhan
Kebencian dan permusuhan diumbar dengan murah
Jenuh dan letih jiwa ini memandangnya
Menjadikan duniaku seperti neraka padahal aku tinggal di tanah ‘surga’
Kulihat tangan-tangan penuh dengan darah dan mulut yang busuk
Di sana orang – orang ingin memahkotai kepalanya dengan seribu bunga
Mereka berpacu dalam jubah kebesaran menuju negeri ilusi
Mereka saling menikam dan memasang jerat maut
Meski begitu mereka masih berteriak memanggil nama Tuhan dengan nyaring
Tuhan yang katanya suci, maha kasih dan pendamai
Tapi Ia tak juga memberi jawaban
Oh,  aku tetap berharap masa – masa letih pasti berlalu
Lambat laun, saat – saat hampa akan lenyap
Tapi mungkin saat Tuhan sudah hidup
Salatiga, 9 November 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI