Mohon tunggu...
Pitutur
Pitutur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Mencoba BERMANFAAT dengan MENULIS. Mencoba menuliskan sebuah peristiwa dari sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Geliat Bima dalam Memaksimalkan Daerah Tujuan Wisata

25 November 2018   23:44 Diperbarui: 27 November 2018   19:51 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Kolo yang terletak di Teluk Flores ini mempunyai ombak yang tidak terlalu besar. Terdapat beberapa penjual ikan bakar lengkap dengan rumah-rumahan tradisional di tepi pantai. Jangan khawatir soal sinyal 4G di sini, karena kalian bisa update medsos dengan mudah. (foto: dokumen pribadi)


Beberapa hari di Bima, Sumbawa ada beberapa hal yang bisa saya lihat apa yang terjadi di sana, terutama dunia wisata yang mulai digarap secara serius oleh Pemda Kabupaten dan Kota Bima, dan Pemprov Nusa Tenggara Barat.

Sektor Pariwisata adalah bagian yang secara kasat mata bisa kita lihat perubahannya, karena penataan demi penataan sedang dilakukan. Pembangunan beberapa ruas jalan di tepi pantai sedang berlangsung. Kantor Bupati Bima pun sedang berproses menempati lahan baru, lengkap dengan kantor-kantor dinasnya.

Pembangunan di sektor wisata tampak bisa kita lihat saat kita ada di Museum Asi Mbojo. Museum yang dulunya adalah Istanan Kasultanan Bima itu saat ini sedang direnovasi. 

Tampak beberapa pekerja bangunan sedang memoles tampilan luar bangunan tersebut. Sedangkan ratusan warga melakukan aktivitas di halaman museum, baik aktivitas olahraga maupun aktivitas menghabiskan waktu menikmati suasana sore Kota Bima.

Bergeser sedikit ke bibir teluk, tampak pembangunan jalan baru di sisi utara Masjid Apung atau sisi Selatan Pasar Amahami. Jalan besar yang langsung menuju bibir pantai tersebut sebuah bukti bahwa sebuah kawasan baru sedang berproses pembangunannya.

Bergerak ke utara, setelah melewati Pelabuhan Bima, kita bisa menyusuri jalanan aspal yang mulus di bibir pantai. Jalan aspal tersebut mengarah ke beberapa pantai di sisi utara, diantaranya adalah Pantai So Sanumbe, Teluk Bonto Kolo, Pantai Kolo, Pantai Oi Panda, Pantai Pasir Putih, Pantai Tololai dan masih banyak lagi pantai di sisi utara Bima yang bisa menjadi obyek wisata unggulan.

Di beberapa pantai tersebut bisa kita jumpai nelayan yang membudidayakan iklan Kerapu, dengan kapal-kapal nelayan yang sudah dimodifikasi. 

Nusa Tenggara Barat sendiri punya target memproduksi ikan Kerapu mendekati 500 ton per tahunnya. Hal ini menjadikan mayoritas nelayan adalah fokus ke ikan jenis Kerapu.

Sebagai obyek wisata, pantai-pantai di Bima mulai ramai di sore hari. ratusan wisatawan lokal atau masyarakat setempat mulai memadati bangunan-bangunan non permanen di tepi pantai sambil menikmati ikan bakar.

Jumlah pantai yang mengelilingi pulau Sumbawa terbilang cukup banyak. Baik pantai yang masih perawan maupun pantai yang sudah memiliki akses jalan dengan baik. 

Dengan garis pantai sepanjang +- 2.333 kilometer, pulau Sumbawa punya peluang besar dikembangkan sebagai daerah wisata dengan pantai sebagai obyek andalannya. 

Beberapa pantai yang cukup terkenal adalah Pantai Lariti di sisi timur pulau, juga Pantai Pink dengan warna pantainya yang cukuip menarik, ada juga Tanjung Mariam dengan batu-batu besarnya di bibir pantai. 

Bima sendiri terdiri dari 84 pulau dengan 75 diantaranya tidak berpenghuni. Sebagai daerah tujuan wisata nantinya tentu saja setiap obyek harus mempunyai apa yang dinamakan dengan 3A (Akses, Akomodasi dan Atraksi). Untuk menuju ke arah tersebut diperlukan sinergi beberapa pihak. 

Untuk akses jalan tentunya ini adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, tergantung lokasinnya. Untuk akomodasi kita bisa melihat beberapa hotel yang ada di sana, dan tampak juga hotel yang sedang di bangun di tepi pantai di dekat Pantai Lawata. 

Sedangkan untuk atraksi, di sini dibutuhkan kreativitas dari Pemerintah Daerah dan tokoh masyarakat serta pihak-pihak terkait dalam menciptakan event atau kegiatan di obyek-obyek wisata yang ada. 

Bila ini bisa dilakukan, makan sektor pariwisata akan mampu menjadai sektor andalan yang mendatangkan wisatawan dari daerah lain, baik domestik maupun wisatawan asing.

Keseriusan Pemerintah dalam membangun Bima  dan Nusa Tenggara Barat bisa dilihat dengan penyelesaian proyek PLTU Bonto berkapasitas 70 kV yang ada di Teluk Flores tersebut. PLTU tersebut nantinya akan mensuplai semua kebutuhan listrik di Pulau Sumbawa.

Selain itu pemerintah melalui Kementerian Kominfo juga melakukan terobosan pembangunan jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok-pelosok. 

Hal ini dibuktikan dengan semakin habisnya lokasi-lokasi desa yang dulunya adalah daerah blank spot (tanpa sinyal) sekarang sudah tercover oleh BTS-BTS yang dibangun pemerintah.

Kementerian Kominfo melalui BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) telah melakukan pembangunan BTS-BTS di pelosok-pelosok pedesaan. 

Daerah yang dulunya susah sinyal sekarang sudah tercover sinyal dengan kekuatan 2G/4G. Kondisi ini menjadikan potensi wisata di Nusa Tenggara Barat semakin bisa di sosialisasikan. Baik secara offline maupun secara online.

Secara online saat ini masyarakat Bima di pelosok-pelosok desa sudah bisa mengirimkan update berita dan informasi melalui media sosial.  Komunikasi masyarakat dengan dunia luar pun sudah tidak lagi mengalami hambatan yang berarti.

Bila dulu masyarakat Bima begitu sulitnya mendapatkan sinyal untuk update informasi, saat ini keadaan sudah berubah, dengan mudah masyarakat bisa membuka aplikasi WhatsApp, Facebook, Twitter, Google dan aplikasi lainnya yang ada di ponsel mereka. 

Kehadiran koneksi internet yang memadai di Bima bisa dibilang adalah peluang besar untuk memaksimalkan pengembangan sektor wisata, terutama dari sisi kebutuhan update informasi.

Seperti halnya pulau jawa 20 tahun lalu, saat beberapa daerah baru tersentuh sinyal karena dibangunnya BTS di beberapa tempat. Apa yang didapat masyarakat Bima saat ini lebih baik. Karena BTS-BTS yang ada saat ini sudah banyak yang bisa memancarkan sinyal dengan kekuatan 4G meskipun di pedalaman. 

Sinyal dari BTS berteknologi VSAT yang disuplai listrik dari tenaga surya ini mampu tersebar dengan jangkauan hingga +- 2 kilometer dari lokasi BTS. Adapun panel surya yang menjadi sumber daya listrik punya kemampuan menopang BTS hingga empat hari lamanya bila terjadi cuaca yang tidak mendukung.

Teknologi BTS dengan energi dari panel surya ini sudah diterapkan di ribuan titik yang tersebar di Indonesia. Dengan menggandeng PT Surya Energi Indonesia, PT Telkom dan PT Telkomsel, BAKTI bekerja siang malam di ribuan titik lokasi untuk mengejar target selesai di 2019. 

Selain BTS dengan koneksi VSAT, BAKTI juga sedang menyelesaikan pembangunan fisik pemasangan pita lebar fiber optik yang menghubungkan pulau-pulau terdepan/terluar di Indonesia agar semua kabupaten di Indonesia mendapatkan sambungan internet dengan kecepatan yang cukup bagus.

BTS dengan tenaga surya ini mengcover 4000 warga yang berada di Desa Campa, kecamatan Mada Pangga Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. (foto: Dokumen Pribadi)
BTS dengan tenaga surya ini mengcover 4000 warga yang berada di Desa Campa, kecamatan Mada Pangga Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. (foto: Dokumen Pribadi)
Pembangunan obyek-obyek wisata di Sumbawa, dengan akses jalan, akomodasi dan eventnya, akan semakin mudah disosialisasikan dengan hadirnya sinyal 4G yang sudah menyentuh obyek-obyek wisata di Bima.

Di Bima pemerintah menempati janjinya, sesuai Nawacita yang dicanangkan Joko Widodo - Jusuf Kalla. Masyarakat Sumbawa pelan tapi pasti mulai menikmati kecanggihan teknologi informasi. Sehingga komunikasi bukanlah jadi kendala lagi, tapi justru menjadi fasilitas yang mudah dinikmati.

Sumbawa, 25 November 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun