Mohon tunggu...
Pitutur
Pitutur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Mencoba BERMANFAAT dengan MENULIS. Mencoba menuliskan sebuah peristiwa dari sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Reaktivasi Untuk Menjawab Kebutuhan Transportasi

10 November 2018   15:19 Diperbarui: 10 November 2018   15:23 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Cikajang, adalah salah satu stasiun di Jawa Barat yang dulu pernah jaya di masanya. Reaktivasi akan memulihkan banyak stasiun menjadi fasilitas transportasi yang memadai di dunia modern ini. (foto: istimewa)


Negeri ini pernah membangun jalur transportasi darat yang cukup panjang hingga ke pelosok-pelosok, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera. Tidak Cuma jalan aspal / jalan batu, tetapi jalan kereta api sudah terlebih dahulu menyentuh pedalaman.

Di Pulau Jawa jalan kereta api mulai dibangun tahun 1867 saat jalur Semarang Grobogan dibuka sepanjang 26 kilometer. Dengan tujuan awal untuk mengangkut barang (hasil bumi), kereta api beralih fungsi menjadi angkutan penumpang.

Ribuan kilometer yang tersebar di seluruh pulau Jawa sempat mengalami masa jayanya, yang kemudian dirundung sepi karena kendaraan roda empat dan dua mulai berseliweran di jalan raya. Rel kereta api yang dulunya dilalui setiap hari oleh kereta, kemudian menjadi sepi, didiamkan dan non aktif. Ini ibarat kita melihat bangunan mal di Jakarta yang dulunya ramai di tahun 90an, mendadak sekarang sepi karena kalah seksi dengan pusat perbelanjaan baru yang lebih modern dan lengkap.

Meskipun sepi dan non aktif lagi, mal-mal tersebut tidak berubah kepemilikan. Seperti juga bangunan-bangunan lain di DKI Jakarta yang terbengkalai dan dihuni masyarakat tidak mampu, gelandangan, pemulung dan banyak penghuni non resmi lainnya. Mereka yang menghuni bukanlah pemiliknya, dan ibarat bangunan itu akan difungsikan lagi oleh pemiliknya, otomatis mereka harus pindah.

Kejadian ini mirip yang terjadi di dunia transportasi, saat pemerintah melakukan reaktivasi jalur kereta api di banyak wilayah di negeri ini. Banyak sekali jalur-jalur non aktif di Indonesia yang dimiliki PT KAI selaku BUMN akan dioperasikan lagi. Ini ibarat bangunan yang terbengkalai dan dihuni gelandangan lalu difungsikan lagi oleh pemiliknya.

Reaktivasi bertujuan untuk mengembalikan kejayaan kereta api di negara ini. Sebuah negara yang besar tentu memiliki alat transportasi yang maju. Saat ini kita bisa melihat Kapal TOL laut mengelilingi lautan Indonesia. Bandara-bandara diperbaharui sehingga pesawat terbang mampu menjangkau semua wilayah. Jalan TOL diperpanjang dan dibangun baru untuk memudahkan mobilitas antar provinsi maupun dalam provinsi yang sudah semakin padat.

Kereta api adalah moda transportasi darat yang jadwalnya sangat teratur, secara periodik terjadwal dan dimanfaatkan banyak pihak untuk mengangkut barang dan penumpang antar stasiun. Di Jawa Tengah jalur transportasi kereta api tersebar hampir merata, demikian juga di Jawa Timur. Beda dengan di Jawa Barat, yang masih banyak daerahnya belum tersentuh lintasan kereta api. Seperti diketahui banyak wilayah di Jawa Barat yang baru tahun ini tersentuh pembangunan besar-besaran yang dilakukan pemerintah. Jalan TOL pun sekarang sudah menyentuh Sukabumi.

Suatu saat pun pemerintah pasti akan membangun jalur kereta api di sisi selatan Jawa Barat, dari Ujung kulon sampai Tasikmalaya. Saat ini yang sedang berproses adalah reaktiviasi jalur-jalur non aktif. Ini cara paling praktis karena jalur yang dilewati sudah terbukti secara keamanannya dan layak dilewati kereta.

Bila dalam reaktivasi ada pihak yang harus bergeser / pindah karena menempati lahan yang bukan miliknya, ini bagian dari proses yang mesti dilakukan demi lancarnya pembangunan. Perlu diingat, pembangunan bukan ditujukan untuk kepentingan kelompok/ golongan, tetapi oleh masyarakat umum. Jadi perlu kita dukung agar cepat selesai, dan bisa dimanfaatkan oleh semua pihak.

Kita berharap pembangunan tidak berhenti di 2019 karena ada proses Pemilu, tetapi akan berlanjut dan berlanjut lagi sehingga kesenjangan pembangunan tidak lagi terjadi. Reaktivasi jangan terhenti karena ada pihak yang memprovokasi, tetapi berhentilah bila memang sudah selesai semua yang direaktivasi. Pemerintah sekarang sedang menunjukkan bukti, bahwa membangun bisa dilakukan di semua wilayah, mari sukseskan niat pemerintah ini!

Dengan mendukung pemerintah dalam pembangunan, minimal itulah bentuk yang bisa kita berikan kepada negara karena kita belum bisa menjadi pahlawan seperti pahlawan yang sebenarnya.

Selamat Hari Pahlawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun