Jakarta butuh ribuan hektar tempat parkir baru, karena volume kendaraan juga sangat banyak. Perusahaan atau instasi saya yakin mereka siap membangun gedung parkir bila lahannya ada. Biaya parkir tinggi adalah konsekuensinya, seperti di Singapura, mahalnya biaya parkir mampu menekan jumlah pengguna kendaraan.
Mari kita kembalikan fungsi trotoar kembali menjadi tempat jalan, bukan jalur sepeda motor apalagi jadi tempat parkir. Sebesar apapun area parkir di terminal dan stasiun akan selalu kurang bila pertumbuhan kendaraan bermotor tetap tinggi, dan gaya hidup warga DKI masih tetap sama, yaitu membawa kendaraan sendiri daripada naik busway/kereta.
Gubernur DKI waktu itu (Basuki Tjahaja Purnama) pernah menyampaikan ide pembangunan kawasan hunian vertikal berkonsep terintegrasi berbasis Transit Oriented Development (TOD) di area stasiun sehingga akan tercipta transportasi yang lebih mudah, karena akan banyak penumpang yang tidak perlu membawa kendaraan dari rumahnya untuk pergi ke stasiun.
Kemacetan DKI Jakarta tidak akan lepas dari debat kusir soal kantong parkir. Karena menambah gedung parkir tidak semudah teriak kafir. Kurangi bepergian yang tidak penting banget dengan menggunakan kendaraan sendiri, karena naik transportasi umum akan lebih asyik dan bisa mengurangi lelah, juga harganya murah.
Happy Weekend.
#AL#