Salam dan Bahagia Bapak/Ibu Guru Penggerak
Allah SWT menciptakan manusia dengan kekuatan yang berbeda- beda. Manusi diciptakan
dengan berbagai macam potensi yang dimiliki perlu untuk dikembangkan dan digali menjadi
sesuatu keunikan yang tidak bisa di seragamkan. Dengan bekal akal dan pikiran sejak lahir,
manusia terbebas dari kesamaan dengan- hewan-hewan yang lain. Akal dan pikiran itu akan
tumbuh dan berkembang pada situasi dan kondisi atau lingkungan yang cocok yang
disediakan oleh para pelaku pendidikan.
Pada Modul 2.1 ini diharapkan saya dapat merefleksikan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing murid yang unik. Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa
maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.Â
Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa
setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru
adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat
tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan
memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.
Berdasarkan keunikan dari masing-masing peserta didik sudah menjadi barang tentu mereka
memiliki gaya belajar yang berbeda-beda pula.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan inovasi baru dalam memberikan pelayanan terhadap
kebutuhan-kebutuhan murid dalam belajar. Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas?
Apa kekuatan mereka? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa minat mereka dan lain
sebagainya. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson
(1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru
melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed
Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar
murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah: 1). Kesiapana belajar, 2).
Minat, 3). Profil belajar murid. Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan
menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan
keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika
tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat),
dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang
mereka sukai (profil belajar). Cara-cara tersebut bisa dikategorikan kedalam pembelajar
auditory, pembelajar visual, pembelajar kinestetik dan multi intelegent. Dengan gaya belajar
tersebut, peserta didik akan lebih mudah menyerap informasi yang dipelajari bersama di kelas.
Tujuan pembelajaran modul 2.1 adalah:
1. CGP dapat menjelaskan apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas
mereka.
2. CGP dapat menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran
berdiferensiasi.
3. CGP dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid.
B. INTI
Sebagai guru, kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya belajar yang
sesuai dengan gaya belajar kita sendiri. Padahal kita tahu setiap anak memiliki profil belajar
sendiri. Memiliki kesadaran tentang ini sangat penting agar guru dapat memvariasikan
metode dan pendekatan mengajar mereka. Pada modul 2.1 ini saya akan memberikan
gambaran tentang refleksi saya setelah selesai memepelajarinya.
1. Fact / peristiwa
Modul 2.1 ini diawali dengan konsep "MERDEKA"; Mulai Dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang
Kolabrasi, Demonstrasi Konsep, Elaborasi, Koneksi Antar Materi, dan diakhiri dengan Aksi
Nyata.
Pada Mulai dari diri, saya diarahkan untuk mampu merefleksikan diri. Kemudian hasil refleksi ini
dapat dilihat disini. Pada Ekplorasi Konsep sijelaskan secara mendetail tentang apa yang
disebut dengan 'pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid' yang terdiri atas:
Keberagaman murid, Layanan Kebutuhan Murid, learning gap, serta kaitannya dengan
Standar Pendidikan Nasional. Selain itu dejelaskan apa yang disebut dengan pembelajaran
berdiferensiasi, miskonsepsi tentang pembelajaran berdiferensiasi, Mengetahui Kebutuhan
murid ( Kesiapan belajar murid/ readiness, minat murid dan profil belajar murid),
Pokok dari pembelajaran berdiferensiasi adalah sejauh mana guru dapat mengidentifikasi
kebutuhan belajar murid dengan berbagai cara. Berikut contohnya:
1. mengamati perilaku murid-murid mereka;
2. mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik yang akan
dipelajari;
3. melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka
saat ini, dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang
diperoleh dari proses penilaian tersebut;
4. mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid;
5. mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas;
6. bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid;
7. membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar dari guru-
guru sebelumnya atau melihat pencapaian murid sebelumnya;
8. berbicara dengan guru murid sebelumnya;
9. membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan
atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini;
10. menggunakan berbagai penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah
berada dalam level yang sesuai;
11. melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid;
12. mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk
mengetahui efektivitas pembelajaran mereka;
13. dll.
Daftar di atas hanya beberapa contoh saja. Masih banyak cara lain yang dapat guru lakukan
untuk mendapatkan informasi atau mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-murid
mereka.Mendapatkan informasi tentang kebutuhan belajar murid, tidak selalu harus
melibatkan sebuah kegiatan yang rumit. Guru yang memperhatikan dengan saksama hasil
penilaian formatif, perilaku murid, refleksi murid, dan terbiasa mendengarkan dengan baik
murid-muridnya biasanya akan lebih mudah mengetahui kebutuhan belajar murid-muridnya.
Membuat catatan tentang profil murid juga akan sangat membantu guru menyesuaikan
proses pembelajaran dengan kebutuhan murid-muridnya.
Kegiatan Ruang Kolaborasi dilaksanakan bersama fasilitator dan pengajar praktik. Kami
berkolaborasi mulai dari room besar kemudian masuk rook kecil lalu kembali lagi begabung di
room besar untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kecil tadi. Kegiatan ini sangat
menarik dan menantang bagi saya. kami semua dituntut aktif untuk benyampaikan ide-ide
terkaitan dengan analisis pembelajaran berdiferensiasi yang terjadi di kelas nya pak
Dudidam.Berikut adalah dokumentasi kegiatan ruang kolaborasi.
Pada kegiatan Demonstrasi kontekstual, CGP diharapkan dapat membuat Rencana
pembelajaran yang memuat pembelajaran berdiferensiasi kemudian memberikan penilaian
dan umpan balik Anda kepada rekan Anda tersebut.
Untuk semakin menguatkan pemahaman, saya mengikuti program ELaborasi Kontekstual
agar pemahaman semakin saling terkait atau terkoneksi dengan baik Kemudian dilanjutkan
dengan Koneksi antar materi dan Aksi Nyata.
2.Feeling/ Perasaan
Memasuki modul 2.1 sebenarnya sangat membahagiakan. Selepas melakukan aksi nyata pada
modul 1.4. yang lumayan melelahkan. Pada modul 2.1 tentang Pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan belajar murid sangat dibutuhkan untuk bisa diimplementasikan dalam mengajar
disetiap hari. Namun memang perlu latihan dan latihan lagi agar pembelajaran berdiferensiasi
dapan berdampak dan bermakna bagi peserta didik.
3.Finding
Modul 2.1 menyuguhkan praktek pembelajaran berdiferensiasi yang dapat memaksimalkan
kesiapan pembelajaran baik bagi guru maupun murid, minat murid, dan sekaligus dapat
menyalurkan kesenangan belajar melalui prifil atau gaya belajar mereka.
4.Future
Sebagaimana tujuan awal pada pembelajaran modul 2.1 saya bersyukur sedikit banyak saya :
a. Dapat menjelaskan apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas
mereka.
b. Dapat menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran
berdiferensiasi.
c. dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid.
PENUTUP
Sebagai penutup, saya mengutip untaian kalimat dari KHD;
"Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan
mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin." (Ki
Hajar Dewantara)
Semoga kita semua yang telah melalui pembelajari Modul 2.1 dianugrahi ilmu yang
bermanfaat oleh Allah SWT. Demikian terimakasih, "tiada gading yang tak retak"
Wassalamu alaikum wr.wb.
Salam dan Bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H