Tidak semua sekolah memiliki akses ke perangkat teknologi yang memadai. Koneksi internet yang lambat atau tidak stabil juga menjadi kendala.
2. **Kesiapan Guru dan Siswa**Â Â
  Tidak semua guru dan siswa siap menghadapi perubahan ini. Pelatihan dan adaptasi diperlukan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan efektif.
3. **Pengelolaan Waktu**Â Â
  Integrasi teknologi bisa memakan waktu lebih banyak dalam persiapan dan pelaksanaan pembelajaran, terutama jika guru belum terbiasa.
## Studi Kasus
Studi di beberapa sekolah dasar menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan metode digitalisasi interaktif mengalami peningkatan dalam pemahaman materi sebesar 20% dibandingkan dengan metode konvensional. Siswa juga melaporkan peningkatan kepuasan belajar dan merasa lebih percaya diri dalam berpartisipasi.
## Kesimpulan
Digitalisasi interaktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar memiliki potensi besar untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa. Namun, keberhasilannya bergantung pada kesiapan infrastruktur dan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi. Investasi dalam pelatihan guru dan pengembangan infrastruktur sangat penting untuk memastikan efektivitas program ini.
Dengan demikian, digitalisasi interaktif bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan dalam mengoptimalkan proses belajar mengajar di era modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H