Mohon tunggu...
Pitri Lestari
Pitri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Sometimes, your best is not good enough

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kartu Ucapan yang Berharga

3 November 2023   20:12 Diperbarui: 3 November 2023   21:31 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kartu ucapan ulang tahun oleh Suzy hazelwood

"Ku selipkan do'a di antara gemerlapnya kota ini. Semoga hariku bisa sedikit lebih tenang."

Emperan toko, rintik hujan dan sepotong kardus. Tidak ada siapapun lagi di sini sebab orang-orang telah menuju rumahnya masing-masing. Mereka akan tertidur nyenyak di atas kasur empuk dan mendapat kehangatan dari tungku yang menyala. Sementara bagiku semua itu hanya angan-angan belaka.

Angin semakin terasa dingin, rintik yang jatuh seakan mengiringi keroncongan di dalam perutku. Pantas saja mataku tidak kunjung terpejam. Seharian ini aku hanya meminum seteguk air putih pemberian anak tidak dikenal yang akan pergi ke sekolah.

Belum sempat memejamkan mata, rupanya fajar telah menyapa. Aku beranjak namun tidak ada tujuan yang pasti. Ku lihat kota kembali hidup. Orang-orang terlihat sangat sibuk, bahkan tak sempat menatap langit pagi nan indah ini.

Rasa laparku kembali mengancam namun belum ada seteguk air pun. Di tengah kebingungan harus melangkah ke mana aku melihat seorang nenek yang akan menyeberang. Dia ketakutan, sebab lalu lintas memang sedang padat-padatnya. Naluriku tergerak untuk membantunya.

Setelah ku bantu, dia mengucapkan terima kasih. Tidak lama kemudian suara perutku yang mengemis makanan kembali terdengar. Nenek itu lantas mengajakku ke restoran. Semula aku menolaknya namun dia terus memaksa.

Di dalam restoran rupanya ada seorang anak yang tengah berulang tahun. Dia terlihat sangat gembira. Secara tidak sadar aku terus memerhatikannya.

"Kapan hari ulang tahunmu?" Tanya nenek

"Aku tidak tahu, aku tidak pernah merayakannya." Jawabku.

Nenek itu terlihat kebingungan.

Setelah selesai makanan, aku berpamitan dan mengucapkan terima kasih pada nenek. Sambil berjalan aku terus membayangkan anak yang berulang tahun tadi, lantas akupun berkhayal bisa merayakannya juga.

Rasanya hari ini sangat istimewa, bukan hanya seteguk air yang ku terima melainkan nasi beserta lauk pauknya juga. Akhirnya aku bisa tidur dengan nyenyak.

Saat ku buka mata, nampak ada sesuatu di hadapanku. Rupanya sebuah kue ulang tahun beserta kartu ucapan.

"Bagaimana kalau hari ini dijadikan sebagai ulang tahunmu saja? Kedepannya mari kita rayakan bersama. Selamat ulang tahun anak baik, terima kasih sudah hadir dan membawa harapan hidup untuk Nenek."

Benar saja. Setiap hari itu tiba Nenek terus mengunjungiku dan merayakan bersamaku. Karenanya aku menjadi termotivasi untuk membahagiakannya.

....

Hari itu kembali tiba namun Nenek tidak lagi hadir di sini. Hanya ada aku dan kartu-kartu ucapan  darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun