Mohon tunggu...
Pitri Lestari
Pitri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Sometimes, your best is not good enough

Selanjutnya

Tutup

Film

Memaknai Hidup dari Dialog Drama Korea Because This Is My First Life

20 Oktober 2023   11:11 Diperbarui: 20 Oktober 2023   11:30 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover drama because this is my first life oleh one tv asia

Drakor This Is My First Life memang bukan tayangan yang baru dirilis, kendati demikian eksistensinya masih tinggi dan mendapat banyak respon positif dari para penonton.

Dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya yaitu Lee Min-ki, Jung So-min, dkk.  drakor ini mempunyai alur cerita sederhana namun di dalamnya memuat makna kehidupan yang sangat menarik.

"Menjalani hidup ini juga pertama kalinya bagi semua orang." (Nam Se-hee)

Sebelum menemukan perkataan Nam Se-hee di atas, penulis pada awalnya tidak begitu paham dengan judul dramanya.

"Because This Is My First Life" jika diartikan menjadi "Karena ini Kehidupan Pertamaku." Ternyata judul tersebut bermakna sangat mendalam. Kurang lebih seperti mengingatkan pada kita semua bahwa tidak apa-apa jika gagal, baik itu gagal dalam ujian, mendapatkan pekerjaan, ataupun dalam menjalin sebuah hubungan. Sebab semua orang pun begitu. Sebab bagi semua orang pun, ini adalah kehidupan pertama bagi mereka.

Siapa yang bisa meraih kesempurnaan ketika hal tersebut merupakan pertama kalinya bagi mereka? Tidak ada bukan? Jadi tidak perlu merasa khawatir karena orang lain pun tidak ada yang berpengalaman dalam menjalani hidup ini.

"Kata-kata terlahir dari mulut dan mati di telinga. Tapi ada beberapa kata yang tidak akan mati, melainkan masuk ke dalam hati dan bertahan di sana." (Nam Se-hee)

"Pernahkah berinisiatif untuk menghitung berapa kata yang kita ucapkan dalam sehari?" Walaupun pernah, pada akhirnya kita tetap tidak bisa mengontrol apa yang ingin diucapkan.

Mirisnya kita cenderung melupakan perkataan yang menyakiti hati orang lain. Sementara orang yang tersakiti tersebut tetap akan mengingatnya dalam waktu yang sangat lama. Jadi ungkapan "Diam adalah emas" memang bijak. Jika tidak ada perkataan yang mampu membuat orang lain senang, lebih baik tidak berkata-kata.

"Karena ini keputusanku. Butuh waktu lama memutuskan untuk sesuatu. Tapi ketika aku melakukannya. Aku tidak menyesalinya." (Yoon Ji-ho)

Ketika akan mengambil sebuah keputusan pasti selalu dibayangi oleh rasa takut sehingga menjadi ragu untuk mendengarkan diri sendiri. Namun ternyata, mengambil keputusan atas kehendak sendiri dapat meminimalkan rasa penyesalan. Jadi jangan takut untuk bertindak sesuai hati nurani ya.

"Ketika aku sedang kesusahan mereka tidak pernah bertanya padaku ada masalah apa? Atau bagaimana kejadiaannya?  Mereka hanya mengobrol dan tertawa seperti biasa. Sebenarnya itulah kenyamanan terbaik yang bisa aku dapatkan." (Yoon Ji-ho)

Dalam drama diceritakan bahwa teman-teman Ji-ho ini benar-benar sangat memahaminya. Di saat Ji-ho ada masalah, temannya itu tidak akan membahas masalah tersebut. Mereka akan bertindak seperti biasanya.

Terkadang kita pun butuh orang seperti teman-teman Ji-ho ini. Mereka yang tidak mengintrogasi saat mempunyai masalah, dan hanya memberikan perlakuan seperti biasanya.

"Kalau dipikir-pikir aku tidak pernah menjadi striker (penyerang) dalam hidupku. Aku tidak punya keberanian diri untuk menggiring bola ataupun pengalaman untuk menghindarinya. Aku hanyalah seorang bek amatir." (Yoon Ji-ho)

Ji-ho adalah seorang penggemar bola, lebih tepatnya klub Arsenal. Bagi penulis quote ini sangat menarik dan bermakna mendalam.

Seorang striker pastilah mereka yang mempunyai peran untuk mencetak gol bukan? Sebelum mencetak gol, striker juga harus mempunyai keberanian untuk menggiring bola mendekati gawang lawan meskipun di sana akan dihadang banyak pemain lain.

Sebenarnya menjadi seorang bek juga tidak buruk. Mereka akan berusaha untuk mengamankan daerahnya agar tidak dikuasi lawan dan tidak akan segan untuk mengambil bola jika dirasa lawan membahayakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun