Benar kata mereka bahwa akhir pekan adalah hari yang paling menyenangkan. Sebab pada saat itu, kita tidak perlu berkutat dengan segudang dokumen, bisa tidur sepuasnya tanpa takut terlambat, dan tentu saja bisa menikmati secangkir teh ataupun kopi tanpa terburu-buru.
Namun ternyata kedamaian yang sesungguhnya tidak pernah terjadi.
Baru saja aku selesai lari pagi, di teras rumah terlihat seseorang dengan wajah kesal. Tanpa lama-lama dia langsung mengeluarkan rentetan kata tanpa jeda.
"Kenapa tidak diangkat? Lari pagi tanpa membawa handphone? Bukankah aku sudah sering mengingatkan untuk membawanya? Bagaimana kalau terjadi apa-apa saat di luar? Bagaimana kalau ..." Kata-katanya terhenti dan ..
"Apa ada orang yang lari hanya memakai sepatu sebelah?" Tanyanya heran.
Keroncongan perutku lebih cepat dari jawaban yang hendak diberikan.
"Sudah sarapan? Belum kan? Ayo sarapan dulu nanti aku beri tahu jawabannya."
Dia mengikuti masuk tanpa ada pertanyaan tambahan.
Setelah menu sarapan siap, aku langsung menyantapnya tanpa ragu-ragu, sementara dia menatap tajam, menunggu penjelasan.
"Heem dari mana aku harus memulainya." Gumamku