Dalam suatu adegan menampilkan kakek-kakek yang sedih sebab anjing peliharaannya tidak mau makan dan hanya diam saja di rumah. Setelah dibujuk Ye-bun, akhirnya kakek tersebut mau membawa anjingnya ke klinik hewan.
Melalui kemampuan psikometrinya, Ye-bun bisa mengetahui apa yang dirasakan oleh si anjing. Dalam bayangan yang didapatkan, Ye-bun melihat si kakek berusaha keras untuk bekerja dan sering membagi makanan untuk anjingnya. Tak cukup sampai di sana, si kakek juga tidak pernah mengomel saat membersihkan kotoran anjingnya. Karena hal tersebut si anjing merasa bersalah, dan beranggapan jika dia tidak makan dan hanya berdiam saja di rumah si kakek tidak perlu bekerja keras dan berbagi makanan lagi.
Ye-bun menyampaikan apa yang dilihatnya pada si kakek. Lantas si kakek berucap bahwa anjingnya adalah sumber kebahagiaannya. Dia bekerja keras karena sayang dengan peliharaannya. Si kakek sama sekali tidak merasa terbebani ketika harus berbagi makanan ataupun membersihkan kotorannya. Justru si kakek merasa sedih ketika anjingnya tidak mau makan dan jalan-jalan seperti biasanya.
Mendengar apa yang dikatakan si kakek, akhirnya si anjing mau makan dan terlihat tidak murung lagi. Sebab ketika anjingnya sehat si kakek pun merasa bahagia.
Selalu ada Hikmah di balik segala Peristiwa
Kemampuan psikometri yang didapat Ye-bun dengan tidak sengaja pada awalnya membuat dia stress. Namun ternyata berkat kemampuan tesebut klinik hewannya menjadi lebih ramai dan menghasilkan lebih banyak uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H