Beriringan dengan mata senja aku melangkahkan kaki menuju rumah
Ku lihat ada anak yang kecil menangis sebab seseorang merebut cokelatnya
Tak lama kemudian dia mendapat pelukan dan setiap ocehannya tersampaikan tanpa mubazir
Lantas di seberangnya
Aku menemukan seorang anak terjatuh dari sepeda
Dia berusaha untuk menahan tangisnya
Tak lama kemudian terdengar suara yang menenangkan
"Apakah kamu baik-baik saja?"
"Mana yang terluka?"
"Tidak apa-apa, kamu kan hebat !"
Ku letakan sepatu hitam ini
Mencoba untuk melepas beban di umur yang tak lagi dianggap anak-anak
Pikirku berputar-putar pada apa yang terjadi hari ini
Aku pun, terjatuh dan terluka
Seseorang pun mengambil hal yang aku sukai
Namun mengapa tidak ada pelukan ataupun kata-kata penenang untukku?
Mengapa aku tidak mendapatkannya?
 Hati kecilku berpilu
 Aku pun ingin dipeluk saat menangisÂ
 Aku pun ingin ditenangkan saat terjatuh
 Jika itu terlalu berlebihan
 Setidaknya tanya bagaimana kabarku?
 Itu pun akan cukup untuk bertahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H