Di antara keramaian kota ada yang masih merasa kesepian
Hanya menatap dari balik bilik terowongan membisu dengan senyum palsu
Entah apa yang menjadikannya rapuh
Entah apa yang telah mencuri tawa bahkan masa depannya
Saat aku hendak menanyakan kabarnya
Dia berlari terbirit dengan langkah yang tak lagi bergairah
Bukan tidak ingin mengejar namun sepertinya memang dia perlu waktu
Hingga tiba saatnya di mana hari itu kami bertemu kembali
Masih seperti biasa dia hanya mengintip di balik terowongan
Mengawasi setiap gerak-gerik manusia di luar sana
Saat itu kata pertama yang diucapkannya adalahÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!