Melampaui Batas Melalui Konten Bersama IndiHome

Saat ini kita hidup dalam era digitalisasi.

Apa itu?

Ya, era serba digital, di mana setiap aspek kehidupan yang dijalani akan berhubungan erat dengan teknologi canggih serta akses internet. Dalam era ini ada banyak sekali inovasi yang dihadirkan salah satunya yaitu IndiHome.

"Aktivitas Tanpa Batas"

Begitulah Tagline dari IndiHome. Tidak muluk-muluk namun menyimpan makna yang mendalam dan tentu saja sangat sesuai dengan perkembangan zaman.

Lantas apa itu IndiHome?

Indonesia Digital Home (IndiHome) merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Tiga layanan dalam satu paket (3 in 1) adalah label yang diberikan kepada IndiHome. Kenapa? Kerena selain berlangganan internet, pelanggan juga bisa menikmati layanan saluran  telepon dan televisi berbayar.

Bagi saya yang tinggal daerah dengan jaringan internet yang tidak cukup baik layanan ini sangat membantu. Hal ini bermula ketika pandemi melanda seluruh masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Kala itu semua aktivitas publik dibatasi dengan sangat ketat termasuk dalam bidang pendidikan di mana pelaksanaan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara langsung, melainkan harus daring (dalam jaringan)

Bagi mereka yang tinggal di tempat dengan koneksi internet stabil mungkin hal tersebut tidak menjadi hambatan berarti. Namun saya agak kewalahan, karena setiap kali akan melaksanakan kelas online harus ke luar rumah dulu untuk mencari tempat dengan jaringan yang lebih stabil. Dampaknya? Kadang sering telat masuk, adanya gangguan bising kendaraan, bahkan tak jarang ditemani nyamuk dan ulat. Apalagi kalau ada kelas sore sering berjibaku dengan hujan.

Saat itu ada salah seorang yang menawarkan saran. Katanya pasang WIFI saja di rumah.

Mengingat jaringan internet di handphone juga tidak stabil kala itu rasanya pesimis untuk memasang WIFI. Hingga pada akhirnya ada beberapa tetangga yang memasang WIFI di rumahnya dan didagangkan dengan bayaran yang terjangkau. Saya akhirnya mencoba untuk membeli WIFI tersebut. Ternyata jaringannya sangat lancar, sehingga berinisiatif untuk menanyakan pada tetangga itu apa brand WIFI yang dipasangnya. Katanya "IndiHome." Sejak saat itu belajar onlie-pun menjadi nyaman.

Memasuki era new nomal, aktivitas pembelajaran mulai kembali seperti semula, dilakukan secara langsung di dalam kelas. Saya pun kembali menjadi anak rantau yang tinggal di sebuah kosan.

Untuk menghindari kejenuhan serta memanfaatkan waktu senggang saya berinisiatif mencoba menulis beberapa puisi untuk kegiatan perlombaan. Namun, saat itu puisi-puisinya belum bisa lolos menjadi juara. Berpikir daripada karya-karya hanya tersimpan di folder laptop akhirnya saya mulai mengedit-editnya kembali dan menguploadnya di Kompasiana.

Lambat-laun kebiasaan ini terasa sangat menyenangkan. Sehingga selalu mencari sumber inspirasi untuk membuat sebuah konten tulisan. Berselancar di internet untuk mencari bahan tulisan, jika berlama-lama tentu akan menghabiskan banyak kuota. Namun tidak perlu merasa khawatir karena di kosan telah disediakan WIFI yang dapat di akses oleh siapapun penghuni di sana tanpa batas.

Pernah suatu pagi secara tidak sengaja ibu kos nya bilang bahwa dia harus cepat-cepat bayar Indihome-nya agar akses WIFI di kosan selalu lancar. Secara tidak langsung menyiratkan bahwa di kosan tempat saya juga pakai IndiHome. Nampaknya popularitas IndiHome sebagai internet provider terbesar di Indonesia memang tak perlu diragukan lagi.

Ada salah satu kegiatan di kampus yang tujuannya untuk memfasilitasi mahasiswa menjadi seorang content creator. Saya mengikutinya. Dalam kegiatan tersebut para mahasiswa yang mendaftar diarahkan untuk membuat konten-konten pendidikan. Sebelum kami membuat konten, ada pemaparan materi terlebih dahulu. Kegiatan ini tentu harus selalu dibarengi dengan akses internet karena dilakukan secara online. Lagi-lagi keberadaan IndiHome sangat membantu.