Virus corona atau yang popular disebut dengan Covid-19 nyatanya sampai sekarang belum menunjukkan titik akhir penyebarannya. Sebagaimana yang dilansir dalam info update gugus tugas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) tanggal 06 Agustus 2020 Pukul 12.00 WIB menyatakan bahwa ada sekitar 118.753 kasus terkomfirmasi, 75.645 kasus sembuh dan 5.521 jiwa yang meninggal.Â
Berdasarkan data tersebut bahwa anjuran untuk tetap stay at home dan melakukan seluruh aktivitas dari rumah masih menjadi aturan yang harus dipatuhi oleh semua kalangan masyarakat. Hal ini juga berdampak pada lembaga pendidikan dan sistem pembelajaran.Â
Pemberlakuan Physical distancing atau jarak jauh yang menjadi dasar pelaksanaan pembelajaran dari rumah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Namun pada kenyataanya, pelaksanaan sistem pembelajaran daring ini pula banyak mendapat hambatan dan kesulitan-kesulitan tersendiri.Â
Sistem pembelajaran sebelumnya dilakukan secara tatap muka dan telah berjalan selama bertahun-tahun kemudian dengan adanya pandemi Covid-19 memberi berbagai problem-probem dalam penyampaian pembelajaran. Hal ini pula menjadi problematika dalam pembelajaran bahasa Arab.
Baca juga: Peran Guru Selama Belajar Daring di Tengah Pandemi
Mempelajari bahasa Arab adalah suatu hal yang sangat penting terlebih sebagai bahasa agama Islam dan bahasa kitab suci Al-Qur'an juga merupakan bahasa Internasional yang di tetapkan oleh PBB pada tanggal 18 Desember 1973. Kendatipun demikian tetap saja mempelajari bahasa Arab memiliki kesulitan dan problem yang dihadapi oleh pendidik dan peserta didik apalagi disaat masa pandemi sekarang ini. Adapun beberapa problem-problem dalam pembelajaran bahasa arab masa pandemi covid-19, yaitu:
Pertama, penguasaan teknologi. Mahir dan mampu menguasai serta dapat memanfaatkan teknologi informasi adalah factor utama yang paling penting saat ini untuk mendukung berjalannya pembelajaran dengan baik. Tetapi pada kenyatanya hal tersebut sulit untuk diwujudkan. Dengan sistem pembelajaran daring yang masih terkesan asing menjadi kesulitan sendiri bagi seorang pendidik maupun peserta didik.Â
Minimnya penguasaan teknologi menjadi hambatan bagi pendidik untuk memberikan materi-materi pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, hambatan yang muncul juga dari sebagian peserta didik yang kondisi ekonominya menengah kebawah dalam membeli kuota internet.
Kedua, materi pembelajaran bahasa Arab yang tidak sesuai sering kali menjadi salah satu masalah yang dihadapi peserta didik. Ketidakrelevanan materi ajar dengan kebutuhan peserta didik memicu kurangnya semangat dalam mempelajari materi bahasa tersebut.
Ketiga media pembelajaran yang salah akan berdampak kepada penyampaian materi yang diberikan, sebaliknya media pembelajaran online yang tepat akan mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi ajar yang diberikan. media daring yang digunakan pun berbagai macam bentuknya seperti Class Room, What's App, Zoom dan media lainnya.Â
Baca juga: Dampak Belajar Daring Terlalu Lama
Disamping itu, seorang pendidik juga harus mampu menyesuaikan materi pembelajaran bahasa Arab dengan media yang digunakan agar tidak ada peserta didik yang tidak mampu mengakses dan menggunakan media tersebut.
Keempat, akses internet yang memadai dalam sistem pembelajaran jarak jauh sangat menjadi factor pendukung kelancaran dalam pembelajaran. Tetapi hal ini masih menjadi kendala bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Akses jaringan internet yang sulit masih sering dirasakan oleh masyarakat pedesaan atau desa pelosok. Koneksi internet yang kadang tidak stabil yang menjadi factor kurang efektifnya pembelajaran.
Kelima, motivasi yang kuat dalam belajar bahasa arab akan menimbulkan gairah dan semangat dalam belajar. Namun jika motivasi tersebut rendah maka akan menimbulkan dampak negative dari peserta didik.
Dari beberapa problematika-problematika pembelajaran bahasa Arab tersebut perlu adanya perhatian khusus dan hendaknya dicari solusi yang tepat oleh semua pihak. Pihak pemerintah hendaknya memperluas serta memperbaiki akses jaringan yang bagus terlebih akses internet untuk daerah pedalaman kemudian hendaknya pemerintah juga memberikan bantuan atau menggratiskan kuota internet bagi peserta didik yang kurang mampu.Â
Sama halnya dengan pemerintah, seorang pendidik hendaknya mampu memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu seorang pendidik juga harus mampu memilah dan memilih median pembelajaran yang tepat kepada peserta didik agar menambah gairah peserta didik dalam belajar.Â
Motivasi dan dorongan juga tidak lupa untuk selalu disampaikan kepada siswa baik berupa pujian, hadiah dan motivasi lainnya yang membangkitkan semangat untuk bersungguh-sungguh dalam belajar bahasa Arab. Orang tua juga hendaknya terus memperhatikan anak belajar dari rumah dan terus memberi nasihat dan dorongan untuk terus belajar meskipun pembelajaran jarak jauh.Â
Selain pihak-pihak tersebut, peserta didik juga hendaknya menumbuhkan motivasi dirinya sendiri untuk belajar bahasa Arab tanpa adanya paksaan maupun ganjaran. Siswa hendaknya mampu memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menjadi peserta didik yang bertanggung jawab dan mandiri melalui sistem pembelajaran daring seperti saat ini.
Dengan adanya solusi dari problem-problem dan kesulitan-kesulitan yang timbul akibat virus covid-19 ini maka akan mempermudah pendidik dalam memberikan pembelajaran bahasa Arab serta siswa juga dapat memahami materi-materi ajar bahasa Arab dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Covid-19 memang memaksa kita untuk mengubah sistem pembelajaran langsung menjadi sistem belajar dari jarak jauh, namun hal ini dapat kita jadikan sebagai motivasi agar lebih mampu menggunakan tekhnologi yang kita miliki tanpa harus menyesali apa yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H