Malam ini, masih dalam dekapanku sebelum tidur , Uri berbisik “Ibu, aku sudah tidak sabar ingin segera masuk sekolah” Kupandangi wajahnya yang tersenyum bahagia, sepertinya dia sudah membayangkan hal-hal yang membahagiakan di sekolah dasarnya nanti. Rupanya matrikulasi (orientasi sekolah) tanggal 30 Juni kemarin memberikan pengalaman indah yang masih membekas sampai sekarang.
“Sabar ya Le, tanggal 18 khan sudah tidak lama lagi. Coba dihitung kurang berapa hari lagi masuk sekolahnya?” aku mencoba memberi tebakan. Tangan mungilnya diangkat dan mulai ikut menghitung.
“Ehm, kurang 14 hari lagi ya Bu” aku menganggguk. Uri puas lalu memejamkan matanya dalam senyum.
Sepertinya baru kemarin kami mengantarkan masuk TK, sekarang si bungsu Uri sudah masuk SD. Sungguh waktu begitu cepat berlalu.
Uri memilih sekolah seperti kakaknya, Aru, yaitu di SD Negeri Model Tlogowaru Kota Malang. Walaupun Uri sering ikut mengantar jemput kakaknya sekolah, tetap saja dia merasa bahagia dan bangga bisa diterima di SD tersebut. Dia tidak ingin ada yang terlewat dihari pertama sekolahnya dan mempersiapkannya dari jauh-jauh hari. Celengannya dibuka lalu minta dibelikan tas dan peralatan sekolah baru. Uri berkali-kali bertanya apa jahitan seragam sekolahnya sudah jadi. Gantian ibunya yang dikejar-kejar sekarang hehe.
Melihatnya begitu excited, apa yang bisa kami lakukan? Yang jelas kami mendukungnya seperti kakaknya dulu, kami akan mengantarkannya dihari pertama masuk sekolah. Mengantarkan anak di “hari pertama sekolah” bukan hanya mengantarkan anak sampai pintu gerbang tetapi adalah seluruh rangkaian kegiatan seperti di bawah ini:
- Bangun lebih pagi
Bangun lebih pagi membuat anak tidak tergesa-gesa dan panik dalam mempersiapkan diri sebelum berangkat sekolah. Yang terpenting adalah anak bisa sarapan dengan rileks sehingga fisiknya siap untuk menghadapi hari yang bersejarah i
- Mengantarkan dan mengenalkan anak dengan lingkungan sekolah
Sekolah adalah rumah kedua bagi anak, karena itu diusahakan supaya dari awal anak mengenal sekolahnya dengan baik. Dengan berangkat lebih pagi kita bisa menunjukkan tempat-tempat penting misalnya kamar mandi/WC, kantin dan ruang guru. Apa yang anak harus lakukan ketika ingin pipis, ketika lapar, atau ketika ada masalah lainnya. Hal ini sangat penting karena jangan sampai karena ketidaktahuannya anak-anak pipis di celana.
- Mengantarkan sampai ke tempat duduknya
Mengantar anak lebih pagi membuat anak lebih leluasa untuk memilih tempat duduk. Kami biasanya mengantarkan sampai tempat duduk yang dirasa nyaman buatnya, karena beberapa anak ada yang tidak nyaman ketika duduk terlalu di depan, atau tidak kelihatan ketika duduk terlalu dibelakang. Walaupun biasanya posisi duduk anak di rotasi oleh gurunya, minimal di hari pertama anak sekolah, anak merasa nyaman.
- Mengenalkan dengan teman sekelasnya
Yang paling menakutkan anak di sekolah barunya adalah teman baru yang belum dikenalnya, oleh karena itu kita bisa mengenalkan teman yang duduk terdekat. Mengajak anak kita bersalaman dan menyebutkan namanya. Setelah itu anak bisa kita tinggal keluar kelas.
- Bertemu dengan guru kelasnya
Sebelum meninggalkan anak di kelas sebaiknya kita bertemu dengan guru kelasnya, memperkenalkan diri sebagai orangtua murid menitipkan anak kita dan yang terpenting meminta nomor telpon guru. Hal ini supaya terbangun komunikasi yang positif dengan guru dan ketika ada masalah dengan anak kita bisa cepta dihubungi.
- Berkenalan dengan orangtua murid lainnya
Berkenalan dengan orangtua murid lain perlu dilakukan untuk mengetahui informasi yang mungkin belum kita ketahui tentang PR anak, pengumuman sekolah atau hal lain yang berhubungan dengan anak. Di banyak sekolah paguyuban orangtua aktif dengan banyak kegiatan/informasi, namun ada juga yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Paguyuban ini berguna untuk memberi support kepada sekolah yang berhubungan dengan kegiatan anak di sekolah.
- Bertemu dengan penjaga sekolah/satpam
Yang terakhir adalah mendatangi pos satpam/penjaga sekolah untuk mengenal namanya dan meminta nomor telponnya. Hal ini untuk berjaga-jaga jika terjadi hal-hal yang diluar kehendak kita, misalnya kita terkena macet sehingga belum bisa menjemput sementara anak sudah pulang. Kita bisa menghubungi satpam dan menitipkannya sebelum kita sampai.
Hari pertama masuk sekolah SD biasanya anak-anak pulang lebih awal, jadi sebaiknya orangtua menunggu sampai anak-anak pulang. Melihat anak-anak berlarian keluar kelas lalu menanyakan pengalaman apa yang didapatnya. Pengalaman positif atau negatif harus segera direspon supaya dihari-hari berikutnya anak-anak tetap bisa bersekolah dengan gembira.
Mari kita sukseskan “Gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah”
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/kompasiana/blog-competition-gerakan-mengantar-anak-di-hari-pertama-sekolah_5767982fa423bd920f50934e
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H