Kerja kerasnya selama di Fakultas Teknik Unwira di Kota Kupang (1993-1999) membawa Jonatan Lassa melangkah melanjutkan S2 di Inggris dan S3 di Jerman dengan beasiswa penuh. Dalam 15 tahun terakhir beliau bekerja dan studi di berbagai negara termasuk Indonesia, Inggris, Jerman, Thailand, Perancis, Belgia, Amerika Serikat dan Singapura. Pendiri Sekolah Kupang Montesori School ini dan juga anggota pendiri lembaga penelitian terkait tatakeolah sumberdaya dan perubahan sosial ini saat ini bermukim di Singapura setelah di tolak sebagai dosen pengajar di Kupang, NTT.
Oleh media beliau di kenal sebagai pengamat terkemuka soal kebijakan mitigasi bencana. Beliau juga memiliki reputasi internasional terkait penelitian terkait tata kelolah bencana dunia dan juga di dalam negeri.
Kompetensi dan Pengalaman.
• Kajian ketahanan pangan ASIA (Indonesia, Thailand, Vietnam, India, Singapura)
• Kajian pembangunan pedesaan daerah tertinggal (Penggagas dan mantan editor Journal of NTT Studies; Meneliti terkait penghidupan berkelanjutan dan mengunjungi daerah-daerah tertinggal di lebih dari 12 propinsi di Indonesia termasuk Papua, Papua Barat, NTT dan NTB.
• Kajian masyarakat tangguh bencana di daerah-daerah Indonesia Tertinggal. Aktif mendukumentasi pola adaptasi masyarakat akar rumput di lebih dari 400 desa di Indonesia dan terlibat dalam penelitian lapangan di berbagai konteks di daerah tertinggal yang cenderung rentan bencana dan pangan.
• Kebijakan publik terkait bencana, pembangunan, lingkungan dan perubahan iklim yang saat ini mengancam daerah-daerah tertinggal
• Berpengalaman dalam membangun pendidikan alternatif (metode montesori) di Kupang
• Berpengalaman dalam merintis dan membangun bisnis untuk usaha kecil dan menengah - termasuk sukses dalam merintis bisnis teknologi informasi di NTT sejak 2002 (Saat ini dikelolah oleh adik sendiri)
• Aktif sebagai relawan untuk berbagai lembaga swadaya masyarakat yang tersebar di berbagai daerah termasuk NTT dan Aceh.
• Aktif sebagai pengamat tentang bagaimana membangun pendidikan tinggi di daerah-daerah tertinggal