2.Dokter kerja berkelompok dan punya pemahaman diaknosa masing masing dikumpulkan dan di simpulkan karena kalau kelompok diaknosa sakit macam macam bisa berbahaya untuk pasien jadi jika didiaknosa harus bisa menjawab inisakit bunsung lapar atau hamil...akan sangat aneh jika tim doktertersebut sesam tim kok kesimpulan banyak ada yang hamil , busung lapar bahkan kena santet ( dokter percaya santet)
3. Dalam kelompok tersebut agar bisa men-diaknosa harus sesama dokter gak mungkin dalam dokter tersebut merekrut, tukan tambal ban, preman, atau orang yang gak berkompenten di bidang tersebut nah kalau kejadian seperti itu maka masing masing dokter akan mengluarkan statemen yang masing masing kadang malah statemen ngawur asal jeplak, karena tiad mengerti kontek permasalahan yang di derita paseian
4. Dalam menyelesaikan atau mengobatio di butuhkan waktu yang relatif lama dan obat yang berdosis rendah makanya di sini kalahnya dokter dengan dukun yaitu dokter perlu beberap resep obat untuk mengobati sedang dukun cukup "SATU" jampi jampi
inilah sedikit memilah cara kerja dukun dan dokter yang intinya ingin mengobati pasiaen yang sudah 10 tahun sakit perut membesar dan waktu di persimpangan pasien akau memilih satu resep semua penyakit tersembuhkan sesui selebaran yang sudah di tempel sidukun , atau pergi ke puskesmas untuk memastikan penyakitnya silahkan pilih sendiri jalan yang mana ..yang kira bisa menyembuhkan
salam kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H