Devosi kepada Hati Kudus mencerminkan Kebangkitan ketika hal itu memperlihatkan Kristus menunjuk ke arah hati-Nya dan memandang ke arah luar kepada orang yang melihatnya, seolah-olah kita masing-masing diberi isyarat, seperti Thomas, untuk menyentuh dan percaya.Â
Benediktus menggunakan Tomas untuk menunjukkan bahwa "memandang yang tak kasat mata dalam yang kasat mata adalah sebuah fenomena Paskah", karena di sini sang rasul "mengenali apa yang tidak dapat disentuh namun benar-benar menyentuhnya; dia melihat yang tak kasat mata namun benar-benar melihatnya. . . 'Luka tubuh juga memperlihatkan luka rohani. . . Mari kita melihat dari luka yang terlihat ke luka cinta yang tidak terlihat!'".
Di sini kita melihat pentingnya Pierced Heart bagi Benediktus. Gambaran ini, tulisnya, hendaknya menuntun kita pada refleksi diri yang penuh doa, pertobatan, dan membiarkan Dia mengubah hidup kita. Dengan mengatakan demikian, Benediktus menunjukkan bagaimana "Kristologi lahir dari doa atau tidak lahir sama sekali".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H