Prajurit Yesus berhasil menjadi murid, karena berhadapan dengan Tuhan dan laut sebagai misteri ciptaan-Nya, mereka mengakui keterbatasan mereka sebagai manusia. Sebagaimana yang dikatakan Roderick Strange dalam The Risk of Discipleship, "Tuhan memanggil kita sebagai murid-Nya, di saat Dia berhasil mengungkapkan kelemahan kita". Kelemahan yang Dia sendiri rengkuh dengan rampung sebagaimana yang kita rayakan selama Natal. Itu artinya, Natal adalah antitesis, atau setidaknya "lirik balasan", terhadap seminaris yang kecewa dalam katakombe.
Para sahabat pena Claret! Jangan takut jatuh dalam praduga "Tuhan disangka hantu" di saat biduk kita dihantam bayu syakal. Tuhan sendiri masuk dalam biduk manusia, mengayuh di lautan praduga yang lepas nan bebas--- sesekali dihantam angin syakal, sesekali menikmati bayu senja--- Â hingga tiba pada Sion Abadi, tempat Allah berkanjang, sebuah kelurusan pada praduga yang salah. Semoga Tuhan memberkati biduk kita dalam pelayaran di tahun 2022 yang penuh misteri namun menjanjikan. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H