Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertobatan Santo Paulus

25 Januari 2021   09:44 Diperbarui: 25 Januari 2021   10:00 2390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sangsabda.wordpress.com

Seperti Yehezkiel, Paulus diminta berdiri, karena Tuhan telah menampakkan diri kepadanya untuk menunjuk dia sebagai hamba dan saksi bagi orang bukan Yahudi. Paulus juga diutus, 'untuk membuka mata mereka agar mereka berubah dari kegelapan menjadi terang dan dari kuasa Setan kepada Allah'. Oleh karena itu Lukas bermaksud menunjukkan bahwa janji-janji Perjanjian Lama dipenuhi dengan misi non-Yahudi yang dimulai dengan Paulus.

Ketiga kisah tersebut memberikan narasi yang hampir sama tentang pengalaman Paulus di Jalan Damaskus, tetapi ada sedikit perbedaan di antara mereka, dan antara kisah-kisah ini dan yang ada dalam surat-surat Paulus sendiri. Namun, "Sebagai rekan Paulus, Lukas pasti sering diberi tahu tentang kisah tersebut, tetapi kisah tentang pengalaman seperti demikian pasti berbeda secara detail bila diceritakan pada waktu yang berbeda". Jadi, apa yang tercakup dalam pertobatan Paulus?

Pertama, Paulus harus melampaui konstruksi sempitnya, pra-pengkondisian dan keyakinannya yang keras kepala dengan mengubah keyakinannya tentang superioritas etnis orang-orang Yahudi. Agar Paulus dapat menerima bahwa Allah menawarkan anugerah keselamatan-Nya kepada semua orang, apa pun rasnya, penting untuk melampaui pemikirannya bahwa orang Yahudi secara etnis lebih tinggi dari semua bangsa. Kata Yunani metanoia ('melampaui pikiran') tampaknya menangkap inti dari pengalaman pertobatan Paulus.

Kedua, Paulus harus mengubah idenya tentang Mesias Yahudi. Gambaran mentalnya tentang Mesias adalah seorang pemimpin perkasa. Seorang Mesias yang disalibkan tidak masuk akal dan tidak terbayangkan. Paulus percaya bahwa Yesus adalah penipu dengan klaim palsu sebagai Mesias, tetapi penglihatan di Jalan Damaskus membalikkan gagasan dan harapannya tentang Mesias. Dia mengatasi kesalahpahamannya tentang Yesus dari Nazaret dan menerimanya sebagai alat keselamatan Allah yang sejati, tidak hanya untuk Israel tetapi seluruh dunia. Ini adalah pertobatan dalam arti yang paling nyata.

Kita telah melihat bagaimana pengalaman Paulus di Jalan Damaskus dijelaskan dalam surat-suratnya sendiri dan dalam Kisah Para Rasul, dalam kaitannya dengan siapa Paulus sebelum pertobatannya dan perubahan yang memengaruhi dirinya. Pengalaman Paulus mengajar kita bahwa untuk menjadi utusan Kristus, kita membutuhkan perjumpaan yang mendalam dengan Kristus Yang Bangkit. Perjumpaan ini mengubah dan membuat kita menerima bahwa kita dapat terlihat bodoh di mata dunia dan bijaksana di hadapan Tuhan, 'Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?' (Mrk 8:29)

Warm Regard

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun