Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertobatan Santo Paulus

25 Januari 2021   09:44 Diperbarui: 25 Januari 2021   10:00 2390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sangsabda.wordpress.com

Pengalaman Paulus tidak seperti Maria Magdalena, atau air mata pahit Petrus. Pertobatan Paulus berbeda: titik awalnya bukanlah lembah penghinaan, 'tetapi dataran tinggi kebanggaan akan pencapaian sejati.' Singkatnya, inti dari pertobatan Paulus adalah bahwa 'semua yang dia miliki, semua yang telah dia capai, semua yang dia banggakan, sekarang "ditolak", ini adalah pertobatannya.

Apakah Kisah Para Rasul melukiskan gambaran yang berbeda atau serupa tentang pengalaman pertobatan Paulus dibandingkan dengan surat-suratnya?

Ada tiga kisah dalam Kisah Para Rasul 9, 22, dan 26. Para ahli berpendapat bahwa ini penting karena Lukas menggunakan pengulangan hanya jika ia menganggap sesuatu yang luar biasa dan ingin mengesankan pembaca.

Di bab 9, kita memiliki narasi langsung orang ketiga; dalam bab 22, kesaksian Paulus sendiri kepada sesama orang Yahudi; dan dalam pasal 26, pembelaan formal Paulus di hadapan Raja Agripa dan Festus di Kaisarea. Ada beberapa poin umum penting dalam ketiga kisah tersebut:

- Paulus menganiaya orang-orang Kristiani;
- Kristus adalah orang yang membawa pelayanan bukan Yahudi dari Paulus. Misinya datang langsung dari Kristus.
- Lokasi: Paulus sedang 'mendekati' (Kis 9: 3; 22: 6) atau 'bepergian ke' (26:12) Damaskus.

Dalam kisah pertama (Kis 9: 1-9) Paulus menegaskan bahwa dia benar-benar melihat Kristus yang Bangkit. Ini penting karena dia bukan salah satu rasul asli, yang akan melaksanakan instruksi eksplisit Kristus membawa pesan Kristen keluar dari batas-batas Israel. Desakan Paulus bahwa dia melihat Kristus menempatkan dia sejajar dengan para rasul lainnya.

Tujuan dari catatan kedua (Kis. 22: 3-11) adalah untuk menunjukkan bahwa mata Paulus menjadi buta karena suatu alasan. Penyebab kebutaan Paulus bukan hanya karena terang yang dilihatnya: kata Yunani untuk penyebab kebutaannya terkadang diterjemahkan sebagai 'kemuliaan'. 

Ungkapan bahwa Paulus melihat 'kemuliaan terang' menunjukkan bahwa, "Kristus yang diwahyukan kepada Paulus di Jalan ke Damaskus bukan hanya Kristus yang muncul setelah kebangkitan, tetapi Kristus yang ditinggikan di sebelah kanan Bapa. Penglihatan tentang Kristus yang ditinggikan membuat Paulus tidak bisa melihat" (David J. Bosch:1998,125).

Inilah yang disebut 'teofani', penampakan kemuliaan Tuhan, seperti yang dialami Abraham, Yakub dan Musa. Adalah karakteristik Lukas untuk menyimpan penampakan Tuhan yang telah bangkit secara khusus kepada Dua Belas Rasul. 

Deskripsi dalam catatan kedua ini juga merupakan cara Lukas mengungkapkan ketidakberdayaan Paulus dalam menghadapi tindakan ilahi: Tuhan tidak dapat ditolak. Pengalaman Paulus di Damaskus mengubah hidupnya secara terbalik. Musuh paling ganas Gereja menjadi putra dan misionarisnya yang paling bersemangat.

Kisah ketiga (Kis 26: 12-18) adalah upaya menggambarkan Paulus sebagai seorang nabi dan membuktikan bahwa misinya adalah perluasan dari misi hamba Allah dalam Yesaya. Lukas menegaskan bahwa peristiwa Damaskus harus dianggap sebagai penglihatan nubuatan perdana Paulus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun