Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Etika Lingkungan: Belajar dari Islam

21 Oktober 2020   09:25 Diperbarui: 21 Oktober 2020   09:39 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Beberapa sifat buruk yang terkait dengan perlakuan manusia terhadap lingkungan

Pemborosan. Salah satu ancaman terbesar bagi masyarakat manusia dan lingkungan adalah pemborosan. Asal muasalnya adalah keserakahan dan kelalaian. Dalam sumber Islam, ada dua dosa yang dibedakan: israaf atau konsumsi yang boros dan tabdhir atau pemborosan.

Vandalisme. Menurut aturan mapan dalam yurisprudensi Syi'ah, tidak ada yang bisa menyebabkan kerugian atau kerugian bagi orang lain. Ini adalah aturan umum yang didukung oleh banyak ayat dan hadits dan, khususnya, oleh hadits kenabian yang terkenal : 'La darar-a wa la dirar-a fi'l-Islam'. Hadits ini berarti bahwa tidak ada tempat dalam Islam untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.

Korupsi. Islam menentang korupsi dalam segala bentuk. Setiap tindakan korupsi dikutuk, apakah sehubungan dengan manusia atau makhluk hidup atau bahkan makhluk non-hidup. Al-Qur'an  mengatakan: "Ketika dia berbalik, tujuannya adalah untuk menyebarkan kerusakan di bumi dan menghancurkan tanaman dan keturunan".

Kesimpulan

Lingkungan dalam Islam itu sakral dan memiliki nilai intrinsik. Sekalipun tidak ada ancaman atau kekurangan, kita tetap harus menjaga sumber daya alam, melindungi hewan dan tumbuhan dan, secara lebih umum, memperbaiki dan mengembangkan lingkungan. Sebagai wakil Tuhan, kita harus menyalurkan belas kasihan Tuhan ke segala sesuatu yang ada dalam jangkauan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun