Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Prodigal Father

3 Juli 2020   22:38 Diperbarui: 3 Juli 2020   22:50 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
liturgicalconference.org

Kamu pasti ingat, dulu di bangku sekolah Minggu, kita dengan patuh tidak menyetujui ledakan emosi si sulung. Tetapi, kisah tersebut harus didorong keluar dari cerita oleh moral. Apa yang ditunjukkan oleh cerita itu adalah bahwa mereka yang berhubungan dengan kita, juga perlu berhubungan satu sama lain. Tentu, setiap hubungan selalu Aku-Engkau.

Namun ada juga hubungan pihak ketiga. Yang terjadi dalam narasi anak yang hilang adalah Yang Lain diabaikan, dan pendongeng menunjukkan konsekuensinya ketika si sulung menggambar ulang genogram keluarga untuk Bapa dengan 'Anakmu ini' yang menjaga jarak.

Aku merasa pendongeng menunjukkan konsekuensinya, tetapi menghilangkan gambaran moral Bapa. Moral yang ditarik adalah moral si bungsu, yakni bahwa dia memiliki seorang Bapa yang murah hati dan pemaaf.

Moral ini sangat berpengaruh dalam sejarah Kristen: alam semesta relasional yang berpusat pada orang tua, sistem moral yang mengutamakan hubungan vertikal daripada yang horisontal.

Ketika vertikal menjadi bidang keselamatan, horizontal menjadi insidental. Sakralisasi kebapakan dalam kekristenan merusak kesucian cara-cara alternatif inter-relasi, dan mengurangi pentingnya hubungan-hubungan non-hierarkis.

Sahabatku! Distorsi horizontal manusia bermanifestasi dalam bentuk 'patologis' dari apa yang seharusnya menjadi hubungan dengan nilai manusia: para imam menyamaratakan jemaat, para guru mengabaikan kebutuhan perkembangan anak-anak didik, para profesional kesehatan mengobjektifkan pasien, para pekerja dilihat oleh majikan sebagai mesin, para pemilih dimanipulasi oleh pendewaan agung para politisi yang ingin memerintah atas yang lain.

Dengan demikian baik di lembaga-lembaga Kristen dan di lembaga sekuler negara dan masyarakat, hak istimewa hierarkis menjadi poros efektivitas. Ketika orang tua mendapat prioritas, orang dewasa dikalahkan.

Vertikal mungkin dimensi ketaatan, kepercayaan, dan ketergantungan antara orang tua dan anak. Tetapi horisontal adalah dimensi kepemimpinan, cinta dan kerja di antara orang dewasa: pernikahan dan persahabatan, aspirasi dan prestasi, seni dan permainan, keadilan, dialog dan perdamaian.

Rasa-rasanya, kita bergumul dengan begitu banyak tantangan. Sahabatku, kita harus mengakui bahwa Bapalah yang hilang. Dia boros dalam cintanya yang memberi dengan begitu saja, tetapi masih sia-sia dari harta manusia yang dia percayai. Dia gagal menerima putranya sebagai makhluk relasional yang mandiri.

Dia merindukan mereka untuk beralih kepadanya dengan kebutuhan mereka, tetapi kebutuhan mereka untuk bisa saling mencintai sebagai saudara, untuk mengatasi persaingan mereka sebagai saudara kandung, luput dari perhatiannya. Ia buta terhadap sistem emosional tempat ia tinggal. Idealisasinya sendiri menutup kemampuannya menanggapi orang lain dengan cara menghargai siapa mereka.

Seharusnya, dari dia, mereka memiliki keyakinan pada kemungkinan naik di atas kelembaman yang dipaksakan pada hubungan lama dengan idealisasi diri dan pencarian keamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun