Dear Friend!
Hari ini perayaan Hati Kudus Yesus di Jumat Pertama. Apa yang kau renungkan? Semoga suratku ini sampai ke tanganmu.
Suatu ketika di musim penghujan, di pagi hari, seorang Jesuit mengunjungi Paray-le-Monial melalui pedesaan Perancis dari Ars--- tempat buruk di Perancis pada masa Cur. Kota kecil Paray-le-Monial memiliki pesona yang tenang dan bersahaja.
Seperti Ars, itu adalah tempat ziarah. Beberapa gereja memiliki keindahan formal, yang dapat dijelajahi dan dikagumi--- sebuah Basilika kuno yang mengundang setiap pengunjung untuk berdoa.
Singkatnya, Paray-le-Monial adalah tempat 'kediaman': biara tempat Margaret Mary Alacoque tinggal, dan rumah komunitas Jesuit Claude La Colombire. Kedua tempat itu memiliki kesederhanaan dan kualitas yang tidak berantakan - menarik dan tidak mengganggu.
Mereka, St Claude La Colombire dan St Margaret Mary Alacoque, adalah orang kudus yang mempopulerkan Pengabdian kepada Hati Kudus Yesus.
Sahabatku! Gambaran Hati Kudus Yesus dapat ditemukan di banyak gereja. Dahulu gambar atau ikon-ikon Hati Kudus Yesus adalah yang umum di banyak rumah Katolik, dan muncul dalam doa dan praktik yang menyertainya: persembahan, novena dalam Jumat pertama, dsb. Pada 1986, Joseph Ratzinger dalam tulisannya Behold the Pierced One menulis,
"Di dalam Hati Yesus, pusat kekristenan ditetapkan di hadapan kita. Ia mengungkapkan segalanya, semua yang benar-benar baru dan revolusioner dalam Perjanjian Baru. Hati ini memanggil hati kita, mengundang kita untuk melangkah keluar dari upaya pelestarian diri yang sia-sia dan, bergabung dalam tugas cinta, dengan menyerahkan diri kepada-Nya dan bersama-Nya." (69).
Aku selalu ingat, dulu di bangku SMA, kala Hati Kudus Yesus dirayakan pada Jumat pertama, Romo yang juga adalah kepala sekolah, selalu mengkotbahkan bahwa hati adalah satu-satunya anggota tubuh manusia yang dirayakan.
Baru kupahami kemudian kalau Perayaan Hati Kudus Yesus memang adalah kisah tentang Yesus Kristus sebagai pribadi yang nyata, memiliki hati.
Ini menantang sekaligus menghiburnya. Karena dalam Yesus, manusia menemukan Allah yang tak terbatas dan kekal, yang menawarkan tempat dalam kehidupan Tritunggal.