"Saya akan membuka mulut saya, dan Anda mengisi mulut saya.
Saya bagi-Mu adalah bumi, dan Engkau adalah petani:
Taburkan di dalam-Ku suara-Mu, Engkau yang adalah Penabur itu sendiri dalam rahim ibu-Nya."
Maaf mungkin menyinggungmu. Karena bagaimanapun anakmu tidak pernah mendengar nyanyian pengantar tidur dari seorang ibu. Namun izinkanlah aku mengutip nyanyian tidur Maria untuk Putra Ilahinya, sebagaimana yang ditulis St. Efraim:
Bagimu, o Laut yang luar biasa, saya telah menjadi pelabuhan.
Lihatlah, mazmur-mazmur Daud, ayahmu, dan perkataan para nabi,
Seperti kapal-kapal membawa muatan mereka,
melimpahnya kekayaan besarmu kepadaku.
Sahabatku! Terimakasih karena dalam Islam identitas kenabian Maria sebenarnya lebih luar biasa daripada dalam agamaku Kristen--- Â karena dalam Islam tidak ada kategori yang lebih tinggi untuk manusia daripada nabi. Ibn Hazm al-Andalusi (abad ke-11), yang menganggap pesan Gabriel sebagai "ramalan sejati" (nubuwwa sahha) merujuk pada ayat Al-Quran "Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah" (19:58).
Maria dalam Islam, agamamu, murni oleh tubuh dan jiwanya, bahkan tanpa dosa--- dan wanita terbesar sepanjang masa karena menjadi salah seorang dengan spiritual tertinggi. Dan seperti ceritamu dulu, dalam satu tradisi, Muhammad dalam perjalanan malamnya ke Yerusalem melihat dua cahaya dan bertanya tentang mereka.
Satu cahaya adalah tempat doa Daud, yang lain adalah makam Maria. Aku harap kamu dapat bercerita lebih waktu itu. Namun sudahlah. Negeri kita nampaknya belum memungkinkan kita untuk kita saling jujur dengan leluasa.