Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Konfusianisme sebagai Agama

29 Desember 2019   23:18 Diperbarui: 29 Desember 2019   23:19 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zhengming (pembenaran nama-nama)

Konfusius mendiskusikan pandangan zhengming dengan muridnya yang bernama Zilu dalam perjalanan kembali dari negara Wei. Zilu bertanya "jika raja Wei memberi guru peluang sebagai penasehat politik, apa langkah pertama yang akan diambil oleh guru?" Konfusius menjawab,

"Akan kubenarkan terlebih dahulu nama-nama. Bila nama-nama tidak benar, maka pembicaraan tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya, maka segala urusan tidak dapat dilakukan dengan baik-baik. Bila pekerjaan tidak dapat dilakukan baik-baik, kesusilaan dan musik tidak dapat berkembang. Bila kesusilaan dan musik tidak berkembang, hukumpun tidak dapat dilakukan dengan tepat. Bila hukum tidak dapat dilakukan dengan tepat, maka rakyat akan kehilangan tempat untuk meletakan kaki dan tangannya (Kitab Lunyu [13]:3)."

Jawaban Konfusius bertujuan untuk mendisiplinkan situasi politik di negara Wei yang tengah dalam situasi pemberontakan. Itulah sebabnya, Konfusius menekankan bahwa, golongan pemerintah haruslah melaksanakan tanggung jawab sebagai pemerintah, golongan menteri haruslah melaksanakan tugasnya sebagai seorang menteri, begitu juga dengan tanggung jawab ayah dan anak dalam keluarga" (Lunyu [12]:11).

Zhengji  (penyempurnaan diri sendiri)

"Pemerintahan maksudnya adalah melakukan jalan yang benar. Jikalau seorang pemimpin memerintah negara itu dengan baik dan benar, maka siapakah yang berani membantah? (Kitab Lunyu [12]:17)"

Menurut Konfusius, jika seorang pemimpin tidak memiliki kelakuan yang baik, maka akan muncul penyimpangan dalam pemerintahan. Oleh karena itu Konfusius menekankan kesempurnaan perilaku seseorang yang memerintah. Seorang pemimpin harus dapat dijadikan teladan bagi rakyatnya.

"Jika golongan atasan menegaskan kesusilaan, maka rakyat tidak berani untuk tidak hormat, kalau seorang atasan menyukai kebenaran, maka rakyat tidak berani ada yang tidak patuh, kalau seorang atasan menyukai sikap dapat dipercaya maka rakyat tidak ada yang berani untuk tidak berperasaan. Bila dapat berbuat demikian, dari keempat penjuru rakyat akan datang kepadanya (Kitab Lunyu [13]:4)." 

Konfusius memberikan penekanan terhadap keteladanan seorang pemimpin. Dia menitikberatkan seorang pemimpin seharusnya menyempurnakan diri pertama sebelum memerintah rakyat. Penyempurnaan perilaku sendiri adalah tahap paling penting bagi seseorang yang hendak memimpin sebuah negara dan menjadikan perilaku sebagai garis panduan dalam kehidupan.

Zhongyong (Pemikiran Tengah Sederhana)

Zhong berarti tengah, tepat, sederhana yang menuju sempurna. Konfusius mendefinisikan zhongyong sebagai perilaku yang harus diamalkan seluruh lapisan masyarakat dengan maksud pembatasan terhadap sesuatu yang ekstrem. Penekanannya padakeseimbangan dan ketenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun