Menurutnya yang baik adalah usaha manusia bukan sifat dasarnya. Dengan menitikberatkan pada sifat dasar manusia yang adalah buruk, maka berpolitik seharusnya belajar mengenal dan melayani manusia.Â
Konkretisasi pemikiran ini adalah sistem pendidikan. Baginya, orang yang bijaksana bertanggungjawab mengubah sifat asli manusia melalui pendidikan, penyempurnaan diri sendiri serta pembinaan kesusilaaan.
Kendati pandangannya cukup ekstrem terhadap manusia, namun ia tetap percaya bahwa sifat ini dapat diubah. Penekanannya pada konsep li dan yi sebagai pedoman prilaku manusia serta pendidikan merupakan cara yang paling utama mengubah sifat asli manusia dan menertibkan negara.Â
Pendidikan yang dimaksud merujuk proses pembelajaran norma sosial dan moral, penerapan dan penegakkan hukum yang dipandu oleh li. Pemerintahan Tiongkhok umumnya melembagakan li untuk ketertiban masyarakatnya.
Dengan demikian sistem pemerintahan yang diharapkan oleh Xunzi sebetulnya adalah pemerintahan yang berdasarkan kesusilaan (li) dan undang-undang (fa). Dan penerapannya adalah melalui jalur pendidikan. Â Â
Bagian terakhir adalah bab lima dan kesimpulan (217-235) menyangkut perbedaan dan persamaan dari ketiga pemikir ini; Konfusius, Mencius dan Xunzi. Namun saya merasa tak perlu dijelaskan karena dengan membaca bab-bab sebelumnya pembaca akan mengetahui perbedaan dan persamaan dari pemikiran ketiga mereka.Â
Poin yang penting, ajaran Konfusius dan Mencius yang berkaitan dengan penyempurnaan diri manusia jika berdiri tanpa Xunzi dianggap pincang. Pemikiran mereka akan berujung pada proses bagaimana menjadi orang suci neisheng. Sedangkan Xunzi mengutamakan penyempurnaan diri dengan tujuan pada pembinaan moral  kepemimpinan, waiwang.
Sumbangan bukuÂ
Indonesia diancam sebagai bangsa tanpa negara. Rakyat tanpa pemimpin. Politikus tanpa negarawan.Â
Buku ini menawarkan pemikiran sosio-religius akan makna politik dari tiga maestro besar aliran Konfusionisme; Konfusius, Mencius dan Xunzi. Ketiganya berkeyakinan bahwa dalam menjalankan pemerintahan sebuah negara tidak cukup dengan hanya menghimbau dan mendidik rakyat untuk mempunyai moralitas yang tinggi. Melainkan diperlukan juga konsep kepemimpinan yang baik.
Judul Buku: Pemikiran Politik Konfusius, Mencius & Xunzi
Penulis: Kristan
Penerbit/Tahun terbit: Spoc, Siduarjo, 2015
Jumlah Halaman:III-XXI sampai 234