Di saat sebagian besar dari rakyat Indonesia merasa pesimis atas perkembangan nilai tukar rupiah sampai akhir tahun 2018. Tapi penulis masih tetap optimis mengenai perkembangan nilai tukar rupiah diakhir tahun 2018 dan diawal tahun 2019, sampai pada masa kampanye pilpres dan pileg selesai di tahun 2019.
Penulis meyakini bahwa nilai tukar rupiah pasti menguat di saat kampanye pilpres dan pileg serta di hari Natal dan Tahun Baru. Di saat kampanye Pilpres dan Pileg serta di hari Natal dan Tahun Baru menurut penulis akan terjadi peningkatkan pertumbuhan ekonomi hal ini disebabkan oleh karena perputaran uang pada saat kampanye Pilpres dan Pileg serta di hari Natal dan Tahun Baru yang sangat tinggi.
Logikanya sangat sederhana, disaat kampanye Pilpres dan Pileg sesuai jadwal Pemilu 2019 Â maka para pasangan calon presiden dan wakil presiden serta para calon legislatif pasti meningkatkan belanja iklan dan belanja logistik kampanye serta melakukan vote buying untuk kampanyenya.
Seiring dengan itu, akhir tahun 2018 ini sampai dengan awal tahun 2019 Â akan ada libur Natal dan Tahun Baru sehingga perputaran uang meningkat karena rakyat Indonesia banyak berbelanja untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru serta membooking penginapan untuk berlibur disuatu tempat sekaligus menikmati wisata kuliner disuatu tempat di Indonesia.
Artinya, pertumbuhan ekonomi meningkat dikarenakan konsumsi meningkat disebabkan belanja meningkat yang mengindikasikan daya beli  rakyat Indonesia meningkat. Jika pertumbuhan ekonomi meningkat maka secara otomatis memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah.
Sebagian besar dari rakyat Indonesia berpendapat bahwa di saat kampanye pilpres dan pileg serta di hari Natal  dan Tahun Baru akan terjadi inflasi dan inflasi itu akan meningkat dikarenakan konsumsi rakyat Indonesia meningkat tapi menurut penulis disaat kampanye Pilpres dan Pileg berlangsung serta di saat hari Natal dan Tahun Baru  inflasi  tetap terkendali dikarenakan:
- Terjaminnya ketersediaan stok pangan
- Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat
- Adanya review terhadap 900 komoditas impor oleh pemerintah
- Pemerintah akan mengendalikan inflasi volatile food  lewat kebijakan tata niaga pangan, penguatan pemantauan distribusi, dan peningkatan produktivitas pertanian
- Pemerintah akan meminimalkan kebijakan harga energi
- Dan lain-lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H