Indonesia mempunyai permasalahan gizi yang cukup berat hal ini ditandai dengan banyaknya kasus kurang gizi pada anak balita hingga usia masuk sekolah . Prevalensi angka stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara asia tenggara lainnya , seperti myanmar , thailand, dan vietnam.Â
Pemerintah terus menggerakkan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi angka stunting di Indonesia dari 24% menjadi 14% di tahun 2022. stunting adalah suatu keadaan malnutrisi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga masalah stunting ini bersifat kronis.
Untuk itu, tenaga kesehatan di Desa Pagersari yakni bidan dan perawat terus menggeborkan  terkait pencegahan stunting ini pada ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita dengan memberikan pengetahuan kepada ibu dan calon ibu mengenai kesehatan gizi sebelum masa kehamilan serta setelah melahirkan.
Posyandu menjadi ujung tombak dalam penanganan pencegahan stunting karena posyandu menjadi deteksi awal terkait dengan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita karena dilakukan secara rutin tiap bulannya sehingga bila ditemukan masalah dalam pertumbuhan anak dapat segera terdeteksi.Â
Dalam hal ini mahasiswa MBKM Membangun Desa UM turut andil dalam kegiatan posyandu di Desa Pagersari yakni dengan melaksanakan kegiatan berupa sosialisasi mengenai pencegahan stunting yang menjadi sasarannya yakni ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita, disini mahasiswa MBKM UM memberikan informasi mengenai apa itu stunting, penyebabnya , pencegahan serta penanganannya kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab dimana para ibu dan calon ibu yang masih memiliki pertanyaan mengenai stunting ini mengajukan pertanyaan kemudian di diskusikan bersama. Â Â
Dari kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menambah informasi serta pengetahuan para ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita sehingga dapat menumbuhkan kesadaran mereka dan dapat diterapkan dalam pola asuh dan pertumbuhan anak sehingga angka stunting di indonesia menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H