Mohon tunggu...
eka kuspita
eka kuspita Mohon Tunggu... Guru - Saya Seorang Guru

Saya adalah seorang pendidik,saya sudah menjalani profesi ini kurang lebih 18 tahun. saya baru memulai menulis semoga kita bisa saling belajar. mohon masukan .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Model PBL dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Kelas III SDN 004 Teluk Dalam pada Pelajaran PPKN dan Bahasa Indonesia

4 Desember 2023   19:25 Diperbarui: 4 Desember 2023   19:37 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM   BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESETA DIDIK KELAS III SD 004 TELUK DALAM PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MUATAN PELAJARAN PPKN DAN BAHASA INDONESIA


  • Pendahuluan
  • Latar Belakang
  • Dalam proses pembelajaran minat belajar peserta didik sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu program Pendidikan. Jika peserta didik tidak tertarik pada mata pelajaran yang mereka pelajari, mereka tidak akan berusaha keras untuk belajar dan unggul di bidang tersebut. Begitu juga sebaliknya, apabila peserta didik tertarik pada suatu mata pelajaran, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar dan kemungkinan akan mencapai hasil yang lebih baik. Minat adalah komponen internal dalam diri individu yang sangat berpengaruh terhadap tindakannya. Seorang individu akan merasa ingin bahkan perlu untuk melakukan sesuatu atau mendalami sesuatu jika muncul rasa tertarik dalam dirinya. Demikian pula yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 180) yaitu: "Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat."
  • Minat Belajar sangat tergantung dari kondisi dan lingkungan dimana siswa tinggal. Minat belajar dapat dikatakan baik apabila peserta didik mampu mengikuti pembelajaran dengan baik hingga selesai, yang ditunjukkan dengan membawa buku pelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan guru, memperhatikan penjelasan guru, duduk tenang dikursi masing-masing, serta aktif berinteraksi dalam pembelajaran. Minat belajar peserta didik ini berpengaruh terhadap model dan media pembelajaran yang diterapkan pendidik, pendidik juga dituntut untuk mengenali minat belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan mengenali kebutuhan secara optimal maka pendidik juga dapat meningkatkan minat belajar.
  • Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengangkat laporan Best Practice ini dengan judul " Penggunakan Model Pembelajaran Problem   Based Learning (PBL) Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peseta Didik Kelas III Sd 004 Teluk Dalam Pada Pembelajaran Tematik Muatan Pelajaran PPKN Dan Bahasa Indonesia"
  • Rumusan Masalah

Yang Menjadi rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah di atas adalah: Bagaimana cara meningkatkan minat belajar peserta didik kelas III SDN 004 Teluk Dalam setelah menerapkan model pembelajaran Problem   Based Learning (PBL)?

  • Tujuan

Dari rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan minat belajar peserta didik kelas III SDN 004 Teluk Dalam melalui perapan model pembelajaran Problem   Based Learning (PBL).

  •  
  • Pembahasan

Situasi

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.

Tantangan

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.

Aksi

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.

Refleksi

Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.


  • Situasi
  • Fakta yang ditemukan pada peserta didik kelas III SDN 004 Teluk Dalam yaitu rendahnya minat lierasi peserta didik dalam belajar.Peserta didik malu-malu dalam mengemukakan pendapat saat diskusi kelompok berlangsung. Peserta didik juga mengalami kesulitan mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran kalimat saran pada Pelajaran Bahasa Indonesia dan hak dan kewajiban di sekolah pada Pelajaran PPKN. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh rendahnya minat dan motivasi belajar peserta didik serta kesukaran dalam berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim, ditambah guru yang belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran inovatif dan media yang belum tepat dan belum bisa ditampilkan secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
  • Menurut saya, Praktik baik ini menjadi sangat penting karena pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas menjadi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, serta menjadi upaya dalam memberikan pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik. Selain itu, Praktik ini penting karena dapat dijadikan sebagai bahan referensi teman sejawat dalam meningkatkan kompetensi guru menggunakan model dan media pembelajaran inovatif melalui praktik baik yang saya bagikan ini.
  • Adapun peran saya dalam peran praktik baik ini adalah sebagai guru yang akan berperan aktif dan mempunyai tanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapkan dengan melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan untuk dapat berjalan secara efektif, serta melakukan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran seperti pemanfaatan dan penggunaan media, bahan ajar, serta model pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan harapan yang ingin dicapai dan mendapatkan hasil yang maksimal.
  • Tantangan

Menjalani Profesi Sebagai guru juga mahasiwa PPG Membuat saya harus bisa membagi-bagi waktu agar bisa maksimal dalam memerankan keduanya. Saya juga merasa harus memiliki motivasi yang kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan seperti menyelesaikan tugas PPG tepat waktu, Menyusun bahan ajar semenarik mungkin, melihat kondisi sekolah agar bisa menerapkan pembelajaran yang inovatif dan interaktif karena dengan latar belakang saya yang tidak mahir dalam mengoperasikan Komputer,juga listrik yang Cuma hidup pada malam hari serta kondisi jaringan internet yang masih sulit.

Selain tantangan dari saya sebagai seorang guru saya juga menemukan tantangan pada peserta didik, seperti peserta didik yang belum terbiasa dengan media/model pembelajaran inovatif karena selama ini peserta didik terbiasa menerima pembelajaran dengan media/model yang monoton.  Saya juga melihat kesiapan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan masih kurang, terutama pada langkah pembuktian dimana peserta didik dengan kelompoknya mencocokkan hasil temuannya dengan masalah dalam pembelajaran.

Ada beberapa pihak yang terlibat dalam mengatasi tantangan ini yaitu : Kepala sekolah, Guru Senior dan Teman sejawat yang selalu bersedia di wawancarai terkait hal ini. Merkeka juga selaku pemberi saran ataupun dukungan kepada saya dalam proses PPG ini. Juga Dosen dan guru pamong selaku pembimbing dalam terlaksananya proses ini. Terakhir, Peserta didik selaku pihak terlibat yang menerima pembelajaran ketika praktik mengajar.

  • Aksi

Seperti tantangan yang saya uraikan diatas maka Langkah yang saya lakukan adalah : Memanfaatkan dan membagi waktu agar semua kegiatan dapat dijalani semaksimal mungkin,memilih media pembelajaran yang interaktif seperti canva untuk meningkatkan minat belajar peserta didik,Menyusun bahan ajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem   Based Learning (PBL), melibatkan peserta didik menggunakan pembelajaran berbasis TPACK dimana semua berbasis digital sehingga peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Membuat permainan quizizz di akhir penyampaian materi agar peserta didik tidak bosan dalam proses menerima pembelajaran. Saya juga berusaha menerapkan semua sintak yang terdapat pada model pembelajaran Problem   Based Learning (PBL).

Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah saya menggunakan aplikasi canva dalam membuat media persentasi, menerapkan model pembelajaran dan semua sintak yang terdapat pada model pembelajaran Problem   Based Learning (PBL). Menerapkan metode pembelajaran yang variatif dengan pendekatan saintifik seperti, mengamati, menganalisis, mengumpulkan informasi, menarik kesimpulan dan memberikan penugasan, sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi.

Proses dalam menghadapi tantangan ini adalah mempelajari Kembali RPP yang memuat model pembelajaran inovatif sesuai sintak-sintaknya dan melaksanakan kegiatan PPL sesuai dengan kegiatan (Pendahuluan,inti,penutup) yang tertuang didalam RPP.

Banyak Pihak yang terlibat di aksi ini seperti yang saya tuliskan pada bagian tantangan, dibagian ini saya menuliskan salah satu insan yang selalu membersamai proses PPG ini, beliau adalah adik Perempuan saya, dengan bantuan yang dia berikan saya merasa sangat termotivasi dalam melaksanakan kegiatan ini.

Sumber daya/materi yang diperlukan dalam aksi ini adalah sarana dan prasarana yang memadai seperti infocus, Laptop, kamera/hp untuk proses perekaman dan Sound system untuk video. Media powerpoint yang menarik dibuat dengan aplikasi canva. Media pembelajaran yang bervariasi lainnya. LKPD dan bahan ajar yang dibuat dengan menggunakan media canva. Game yang dibuat dari website Quizizz. Kemudian Perlu adanya kerja sama antar semua pihak yang terlibat diatas agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

 

  • Refleksi

Dampak dari aksi terhadap langkah-langkah perapan model pembelajaran Problem   Based Learning (PBL) yang dilakukan adalah : Pemilihan Model pembelajaran PBL menumbuhkan berfikir kritis peserta didik terlihat dari tanggapan dan jawaban yang dilontarkan guru saat pembelajaran. Pemilihan Metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik terlihat dari keterlibatan peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung. Penggunaam media pembelajaran berbasis game Quizizz yang dapat membangkitkan semangat peserta didik dalam belajar disertai tampilan media powerpoint yang terbuat dari aplikasi canva, dilengkapi tayangan gambar, dapat dibuktikan dengan perbandingan hasil evaluasi pembelajaran PPL 1 dari 13 peserta didik hanya 10 orang peserta didik yang memenuhi nilai di atas KKM, sedangkan pada PPL 2 Hasil Evaluasi Seluruh peserta didik diatas KKM(semua peserta didik tuntas). Terakhir, Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.

  • Kesimpulan
  • Berdasarkan data yang diperoleh dari praktik ini dapat disimpulkan bahwa Penggunakan Model Pembelajaran Problem   Based Learning (PBL) di Kelas III Sd 004 Teluk Dalam Pada Pembelajaran Tematik Muatan Pelajaran PPKN Dan Bahasa Indonesia dikatakan berhasil dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Simpulan ini dapat dibuktikan dengan nilai semua peserta didik pada PPL Siklus II sudah diatas KKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun