Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

YP Adakan Roadshow Memperkuat Jejaring Penyelamatan Orangutan di Sekitar Kawasan TANAGUPA

17 November 2024   08:48 Diperbarui: 17 November 2024   09:17 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erik Sulidra dari YP saat menyampaikan presentasi dalam kegiatan Roadshow. (Foto dok. Program PPS-YP).

Yayasan Palung (YP) melalui Program Penyelamatan Satwa bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Palung (Balai TANAGUPA) mengadakan kegiatan Roadshow Memperkuat Jejaring Penyelamatan Orangutan di Sekitar Kawasan TANAGUPA, pada Selasa (12/11/2024). Kegiatan tersebut dilaksanakan di desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

YP, dalam kegiatannya membantu Balai TANAGUPA, salah satunya dengan memperkuat jejaring penyelamatan orangutan di sekitar wilayah TANAGUPA. Karena potensi interaksi manusia - orangutan yang besar dari wilayah yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA), maka perlu diadakan kegiatan Roadshow ke beberapa daerah yang berbatasan dengan TANAGUPA. Kegiatan ini berupa diskusi masyarakat terkait giat konservasi, yang diadakan pada bulan November. Hal itu bertepatan pula dengan kegiatan khusus (spesial event) Pekan Peduli Orangutan (yang dilaksanakan pada bulan November).

Seperti diketahui, Orangutan merupakan spesies payung yang keberadaannya sudah kritis (CR) menurut IUCN Red List. Spesies ini hidup di hutan-hutan Kalimantan dan Sumatera. Untuk di Kalimantan sendiri, khususnya di Ketapang dan Kayong Utara terdapat beberapa kantong populasi orangutan, diantaranya hutan lindung, kawasan hutan desa, dan TANAGUPA (Taman Nasional Gunung Palung).

Manager Animal and Habitat Protection Yayasan Palung, Erik Sulidra, mengatakan, karena data interaksi manusia-orangutan banyak terjadi di sekitar kawasan TANAGUPA, maka kami rasa perlu untuk menggali informasi dari masyarakat, terkait pengelolaan giat konservasi yang terjadi. Hal ini dilakukan agar ke depannya, semua pihak yang berkepentingan memahami permasalahan di lapangan dan tahu bagaimana menyikapinya.

Kegiatan dibuka langsung sekaligus kata sambutan yang disampaikan oleh Tarmiji, S.E., selaku Kepala Desa Simpang Tiga. Selanjutnya sambutan dari Bastarin, selaku Kepala Desa Riam Berasap Jaya.

Dalam kesempatan tersebut, YP berjejaring dengan mengundang para pihak, seperti beberapa perwakilan seperti masyarakat, perwakilan dari pihak Desa Simpang Tiga dan pihak Desa Riam Berasap Jaya. Pada kesempatan, para pihak berkesempatan memaparkan materi presentasi diantaranya:

  • Balai Taman Nasional Gunung Palung (Balai TANAGUPA) dengan penyampaian materi presentasi tentang; Taman Nasional Gunung Palung Sebagai Habitat Orangutan,
  • BKSDA SKW I menyampaikan materi presentasi tentang; Regulasi Orangutan dan Satwa Liar,
  • YP menyampaikan materi presentasi tentang; Orangutan Liar (perilaku dan habitatnya),
  • YIARI menyampaikan materi presentasi tentang; Interaksi Manusia dan Orangutan,
  • F & F menyampaikan materi presentasi tentang; Kegiatan / Usaha Pendukung Konservasi Orangutan.

Setelah penyampaian materi presentasi, kegiata dilanjutkan dengan diskusi peserta bersama dengan para pihak.

Adapun pertemuan ini bertujuan untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap kehadiran satwa liar, mengidentifikasi ide-ide dari masyarakat terkait pengelolaan interaksi manusia -- orangutan.

Dari kegiatan Roadshow tersebut, ada beberapa poin kesimpulan yang didapatkan diantaranya adalah;

Pertama, Komitmen Kolaborasi: Seluruh pihak yang hadir sepakat untuk berkolaborasi dalam menjaga keberlangsungan populasi orangutan di sekitar Taman Nasional Gunung Palung.

Kedua, Peningkatan Komunikasi: Jalur komunikasi antara masyarakat dan BKSDA akan diperbaiki untuk memudahkan pelaporan konflik.

Ketiga, Fasilitas Informasi: Baliho dan papan informasi tentang satwa dilindungi dan sanksi akan segera dipasang di desa-desa sekitar.

Keempat, Alternatif Ekonomi: Ide pengembangan wisata desa ramah satwa mendapat dukungan dari berbagai pihak sebagai salah satu solusi potensial untuk meningkatkan perekonomian desa sambil melindungi lingkungan.

Kelima, Pendekatan Edukatif dan Preventif: Pihak BKSDA dan TANAGUPA akan melakukan pendekatan preventif kepada masyarakat terkait pengelolaan lahan yang berbatasan dengan kawasan orangutan.

Serangkaian kegiatan Roadshow tersebut berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan baik dari peserta. 

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun