Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ajak Masyarakat Buka Lahan Tanpa Bakar

29 Oktober 2024   12:31 Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:41 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta yang mengikuti pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). (Foto dok. Edi Rahman/Yayasan Palung).

Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) menjadi salah satu pilihan yang boleh dikata ramah lingkungan saat ini.

Mengingat, Kecamatan Simpang Hilir tidak terlepas dari kebakaran hutan dan lahan terutama di beberapa desa yang menjadi dampingan Yayasan Palung (YP) yang secara alami berekosistem gambut baik di sekitar Landskap Hutan Lindung Gambut (HLG) Sungai Paduan.

 Kebakaran hutan dan lahan ini tidak  terlepas dari prilaku beberapa oknum masyarakat yang melakukan pembakaran lahan untuk pertanian maupun perkebunan, akibatnya api tidak bisa terkendali sehingga kebakaran meluas ke perkebunan masyarakat yang telah memiliki tanaman bahkan mengancam Kawasan Hutan di HLG tersebut yang saat ini telah ditetapkan sebagai hutan desa.

Seperti yang dilakukan oleh Yayasan Palung (YP) beberapa waktu kepada masyarakat di Desa Pulau Kumbang, lebih khusus kepada Lembaga Desa Pengelola Hutan Desa (LDPHD) yang sebagian besar sebagai petani, pada Rabu hingga Kamis (23-24/10/2024) di Gedung Serba Guna Desa Pulau Kumbang Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Hamid Asman, selaku Kepala Desa Pulau Kumbang. Dalam kegiatan tersebut pula Edi Rahman, selaku Field Direktur Yayasan Palung berkesempatan memberikan kata sambutan.

Dalam kesempatan tersebut, Edi Rahman menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah;

Pertama, Kegiatan pelatihan ini di makasudkan sebagai upaya dalam rangka memberikan alternative penyiapan/pengolahan lahan bagi masyarakat, di tengah kebijakan Pemerintah terkait larangan melakukan pembakaran lahan, sekaligus sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat dalam mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Kedua, Pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) serta pembuatan pupuk Organik ini diharapkan dapat menjadi salah satusmart practice pada tingkat tapak dalam usaha menggarap lahan untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan dan menjadi salah satu solusi mencegahkebakaran hutan dan lahan di wilayah berawasan gambut.

Ketiga, Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat di Kecamatan Simpang Hilir  khususnya desa Pulau Kumbang agar mampu menerapkan teknik membuka lahan pertanian tanpa bakar, pembuatan pupuk organik, pengelolaan air, dan budidaya pertanian di lahan gambut, serta mekinisme panen dan pasca panen yang baik.

Keempat. Pelatihan ini untuk mewujudkan pembangunan pertanian berwawasan lingkungan yang menguntungkan serta transformasi teknologi dan informasi untuk mengaktifkan kelompok usaha tani memotivasi kelompok agar dapat berkelanjutan.

Kelima, Diharapkan peserta yang mengikuti pelatihan ini bisa menularkan, mampu mengedukasisetiap  unsur masyarakat dan membuka pola pikir dan komitmen semua pihak agar menerapkan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).

Beberapa foto saat kegiatan. (Foto dok. Edi Rahman/Yayasan Palung).
Beberapa foto saat kegiatan. (Foto dok. Edi Rahman/Yayasan Palung).

Dan yang keenam, Peserta yang mengikuti pelatihan ini bisa meracik pupuk organik sendiri di rumah serta mampu menularkan kepada setiap unsur masyarakat di Desa.

Sebagai pemateri dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut adalah empat orang dari Udara Bersih Indonesia (UBI) yang disampaikan oleh Syahrial.

Selanjutnya dari Yayasan Palung menyampaikan materi dan praktek Pembuatan Pupuk Organik Cair dan Padat, yang disampaikan oleh Asbandi.

Peserta yang di undang adalah tiga orang perwakilan dari Lembaga Desa Pengelola Hutan Desa (LDPHD), 10 orang petani, dua orang peserta dari KPH Kayong, dan Penyuluh lapangan dari Dinas Pertanian KKU.

Dalam kesempatan tersebut juga peserta diberikan materi dan praktek pembuatan Mulsa Tanpa Olah Tanah, Pembuatan pupuk organik dari cangkang telur.

Sekaligus penyerahan perlengkapan pemadam kebakaran hutan dan lahan kepada LDPHD Pulau Kumbang. Penyerahan perlengkapan tersebut terdiri dari helm, kaca mata, masker, sepatu, baju dan celana, dan lainnya.

Yayasan Palung menyerahkan secara simbolis perlengkapan pemadam kebakaran. (Foto dok. Susanto/Yayasan Palung).
Yayasan Palung menyerahkan secara simbolis perlengkapan pemadam kebakaran. (Foto dok. Susanto/Yayasan Palung).

PLTB sendiri diartikan dalam tiga makna dalam proses kegiatan pengolahan lahan pertanian yaitu; pembukaan lahan tanpa bakar, penyiapan lahan tanpa bakar, dan pengolahan lahan tanpa bakar.

Proses PLTB tidak terlepas dari proses pembakaran namun diusahakan agar seminimal mungkin dan dimaksudkan sebagai bahan dasar materi pupuk alami.

Semoga dengan diadakan pelatihan seperti ini bisa meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang kerap kali terjadi saban waktu.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun