Yayasan Palung (YP), melalui Program Hutan Desa melakukukan kegiatan pengecekan dan pemasangan alat pemantau di dua hutan desa (Pemangkat dan Nipah Kuning), Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, pada Minggu sampai dengan Selasa (12-14 Maret 2023).
Kegiatan pengecekan dan pemasangan alat dilakukan oleh Yayasan Palung Bersama dengan tim patroli dan Lembaga Desa Pengelola Hutan Desa (LDPHD) dari masing-masing desa.
Pengecekan dan pemasangan alat pemantau yang pertama dilakukan di Hutan Desa Pemangkat, pada Minggu (12/3/2023) dan pemasangan kedua dilakukan di Hutan Desa Nipah Kuning, pada Selasa (14/3/2023). Â Â
Robi Kasianus, selaku Asisten Field Officer Program Hutan Desa Yayasan Palung, mengatakan, "adapun alat-alat yang dicek tersebut antara adalah; kamera trap, bioakustik (alat perekam suara) dan pengukuran suhu (HOBO) dan alat ukur curah hujan.
Dari hasil pengecekan alat pantau berupa kamera trap, ada beberapa temuan yang mereka temukan di lokasi hutan desa Pemangkat, diantaranya seperti; orangutan, beruk, tenggalong, pelanduk, tupai tanah, tikus bulan dan sempidan merah."
Lebih lanjut, Robi, sapaan akrabnya, mengatakan, Sedangkan di lokasi hutan desa Nipah Kuning, beberapa alat pemantau seperti kamera trap dan bioakustik mengalami kerusakan. Kamera trap kaca pelindung sensornya dirusak oleh satwa, diperkirakan dirusak oleh orangutan. Sedangkan alat bioakustik mengalami kerusakan akibat terkena air hujan.
Setelah dicek, alat-alat pemantau tersebut, yang masih baik kondisinya dipasang kembali. Sedangkan yang rusak dibawa pulang, kata Robi.
Sebagai informasi pemasangan bioakustik di wilayah hutan desa ini bertujuan untuk mengambil data melalui suara. Pemasangan kamera trap untuk memonitor dan untuk konservasi kehidupan liar di hutan dan bisa dipergunakan untuk memonitor populasi dari banyak jenis binatang yang biasanya sulit untuk ditemukan dan dipelajari.
Kegiatan pengecekan dan pemasangan alat pemantau di dua hutan desa (Pemangkat dan Nipah Kuning) berjalan sesuai dengan rencana, walaupun untuk menjangkau wilayah hutan desa seperti di wilayah Hutan Desa Nipah Kuning, tidaklah mudah karena jarak dan medan yang dijangkau cukup sulit ditambah karena hutan rawa gambut.
Petrus Kanisius, Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H