Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sampaikan Cerita tentang Satwa Dilindungi Lewat Boneka di Sekolah

15 Februari 2023   15:49 Diperbarui: 15 Februari 2023   15:53 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat bertutur tentang satwa dilindungi menggunakan media boneka. (Foto : Mima/YP)

Penyadartahuan tentang satwa dilindungi kepada generasi muda menjadi salah satu cara yang harus dilakukan saat ini.

Sampaikan cerita tentang satwa dilindungi melalui (lewat) media boneka (puppet show) dengan maksud agar tumbuh kecintaan dari siswa-siswi terhadap lingkungan dan satwa dilindungi.

Seperti misalnya hari ini, Rabu (15/2/2023), melalui Program Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung berkesempatan menyampaikan cerita tentang satwa dilindungi di Sekolah Madrasah Ibtida'yah Sunan Ampel Ketapang, Kalimantan Barat.

bertutur tentang kehidupan satwa dilindungi di alam liar. Satwa dilindungi memiliki peranan penting bagi makhluk hidup lainnya untuk terus berlanjut hingga nanti. Seperti Orangutan misalnya memiliki peran penting sebagai spesies payung dan juga sebagai petani hutan.

Ada pun tokoh-tokoh yang diceritakan dalam kesempatan tersebut antara lain adalah satwa dilindungi sekaligus yang terancam punah seperti orangutan, kelempiau dan kelasi.  Selain itu, ada pula bekantan yang tidak hanya dilindungi dan terancam punah tetapi juga satwa yang dikenal dengan sebutan si hidung mancung tersebut, merupakan satwa khas (endemik) Kalimantan.

Pada kesempatan itu, yang berkesempatan menjadi tokoh Pongo (orangutan) adalah Iis Kurniawati, yang menjadi mama Pongo adalah Marsya, yang menjadi Bekantan adalah Kristina Clara, sedangkan yang berperan menjadi tokoh kelasi adalah Randi.

Teman-teman yang memerankan tokoh satwa saat bertutur menggunakan media boneka ini merupakan adik-adik magang dari SMKN 1 Ketapang dan SMK St. Petrus Ketapang.

Saat mereview kembali materi yang disampaikan sekaligus quis. (Foto dok : Widiya/Yayasan Palung).
Saat mereview kembali materi yang disampaikan sekaligus quis. (Foto dok : Widiya/Yayasan Palung).

Manager Pendidikan Lingkungan dan Media Kampanye Yayasan Palung, Widiya Octa Selfiany, mengatakan, "Memberikan edukasi tentang orangutan dan satwa lainnya beserta habitatnya pada anak-anak merupakan hal yang sangat menyenangkan, banyak harapan kepada mereka sebagai generasi konservasi."

Lebih lanjut Widiya, menambahkan, "Menanamkan pengetahuan sejak dini merupakan tips terbaik membangun generasi di masa depan. Menjaga orangutan dan habitatnya tugas bersama, melalui program pendidikan lingkungan memberikan edukasi sejak dini pentingnya menjaga satwa-satwa yang dilindungi."

Berfoto bersama siswa-siswi MI Sunan Ampel Ketapang setelah kegiatan selesai dilakukan. (Foto dok : Widiya/Yayasan Palung).
Berfoto bersama siswa-siswi MI Sunan Ampel Ketapang setelah kegiatan selesai dilakukan. (Foto dok : Widiya/Yayasan Palung).

Dalam kesempatan puppet show tersebut hadir 37 orang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut, mereka terdiri dari 24 orang laki-laki dan 13 orang Perempuan.

Semua rangkaian kegiatan ini berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat sambutan baik dari pihak sekolah dan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun