Mengenalkan orangutan kepada siswa-siswi di sekolah menjadi salah satu cara bagi kami untuk menyebarkan  virus-virus konservasi  di Tanah Kayong (Sebutan untuk kabupaten Ketapang dan Kayong Utara).
Seperti misalnya, pada Jumat (21/10/2022) pagi, Program Pendidikan Lingkungan (PL) Yayasan Palung (YP) berkesempatan mengenalkan orangutan  lewat lecture (ceramah lingkungan) kepada siswa-siswi  kelas 4-6 di SDN 11 Muara Pawan, Ketapang, Kalimantan Barat.
Pada kesempatan itu, materi yang disampaikan adalah tentang "Orangutan: Biologi, Ancaman dan Perlindungannya."
Pertanyaan pertama yang disampaikan kepada siswa-siswi adalah Mengapa kita belajar tentang Orangutan?
Beberapa siswa-siswi terlihat tampak bingung dan ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan itu.
Lalu, Widiya Octa Selfiany, selaku Manager Program (PL) Yayasan Palung yang saat itu menyampaikan materi lecture menjelaskan bahwa; "Orangutan merupakan  satu-satunya kera besar yang hidup di Asia, aset Bangsa Indonesia.  Selain itu, menjelaskan juga bahwa orangutan merupakan primata yang cerdas sehingga menarik untuk diteliti."
Selanjutnya juga, Widiya menyampaikan bahwa orangutan merupakan petani hutan, penyebar biji dan meregenerasi hutan secara efektif dan orangutan merupakan umbrella species (spesies payung), kata Widiya.
Mengapa  orangutan disebut spesies payung? karena hilangnya orangutan mencerminkan hilangnya ratusan spesies tanaman dan hewan pada ekosistem hutan hujan.
Lebih lanjut dalam penyampian materi itu, Widiya menjelaskan juga bahwa Orangutan merupakan empat kera besar yang ada di dunia. Adapun empat kera besar tersebut terdapat di dua benua; Afrika dan Asia. Kera besar tersebut adalah Gorilla, Simpanse, Bonobo yang mendiami benua Afrika. Sedangkan kera besar lainnya adalah orangutan, yang terdapat di Asia, lebih tetapnya di Indonesia (Pulau Sumatera dan Kalimantan).
Orangutan sangat dilindungi salah satunya karena nasibnya saat ini dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan. Ruang hidup dari satwa yang sangat dilindungi ini semakin sempit.