Setiap tanggal 10 Agustus diperingati sebagai Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), momen ini sebagai pengingat kita semua bahwa pentingnya konservasi alam.
Dalam rangka memperingati (merayakan) Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2022 tersebut, Ibu Cheryl Knott yang juga merupakan pendiri Yayasan Palung (YP) sekaligus juga sebagai Direktur Eksekutif YP, berkesempatan melakukan siaran radio di Radio Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Kayong Utara (LPPL RKU) 101,5 FM, pada Kamis 11 Agustus 2022.
Dalam siaran radio tersebut, Cheryl didampingi Natalie Robinson, dan Abdul Samad dari Yayasan Palung (YP) saat melakukan siaran radio. Siaran radio tersebut dengan tema "Memulihkan Alam Masyarakat Sejahtera".
Pada siaran radio dalam rangka HKAN itu, Cheryl yang didampingi Natalie dan Samad menyampaikan pesan sekaligus upaya konservasi di Tanah Kayong.
Sebagai lembaga yang bekerja di konservasi yang fokusnya kepada Orangutan, Yayasan Palung (YP) mempunyai Visi "Melindungi populasi orangutan dan keanekaragaman hayati hutan di dalam dan sekitar Taman Nasional Gunung Palung."
Sedangkan Misi "Mengembangkan komunitas masyarakat yang sadar dan terdorong untuk melakukan kegiatan konservasi Orangutan, baik habitat, dan keanekaragaman hayati di bentang alam Taman Nasional Gunung Palung."
Melalui visi dan misi tersebut, YP memiliki beberapa program yang mendukung pelestarian alam dan satwa seperti ; Program Pendidikan Lingkungan, Program Penyelamatan Satwa, Program Penelitian Orangutan di SRCP (Stasiun Research Cabang Panti), Program Hutan Desa, dan Program Sustainable Livelihood (Penghidupan Berkelanjutan).
Selain itu, disampaikan pula pentingnya upaya penyelamatan hutan untuk generasi dimasa depan melalui sosialiasi dan pembinaan terhadap masyarakat akan manfaat keberadaan hutan sesuai dengan fungsinya dan mendorong kesadaran untuk menjaga serta melestarikan sumber daya hutan yang ada agar pemanfaatan hutan dan hasil hutan oleh masyarakat akan menciptakan dampak yang positif baik bagi kehidupan masyarakat itu sendiri maupun kondisi ekologis lingkungan sekitarnya.
Cheryl juga dalam kesempatan itu menyampaikan terkait penelitiannya tentang orangutan di Taman Nasional Gunung Palung yang bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Palung (Balai TANAGUPA) dan Universitas Nasional (UNAS) Jakarta.
Seperti diketahui, Prof. Cheryl Knott selain sebagai pendiri YP dan Peneliti, ia juga merupakan seorang dosen di Boston University.
Dalam kesempatan itu juga Natalie Robinson, Koordinator Program Yayasan Palung, menyampaikan bagaimana peran Yayasan Palung untuk memulihkan alam agar masyarakat sejahtera.
"Interaksi manusia dengan hutan sudah berlangsung sejak lama diberbagai kawasan hutan baik itu hutan produksi, hutan lindung maupun hutan konservasi. Interaksi tersebut terjadi dikarenakan peningkatan laju pertumbuhan penduduk, peningkatan kebutuhan hidup dan kebutuhan akan lahan untuk bercocok tanam serta kebutuhan akan lingkungan yang sehat dan lestari. Masyarakat mempunyai ketergantungan hidup dengan kawasan hutan biasanya berasal dari desa-desa sekitar hutan pada umumnya memanfaatkan lahan, pengambilan pohon (kayu), buah, dan kayu bakar. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar kawasan hutan yang relative rendah menjadi faktor pendorong yang kuat untuk melakukan tekanan-tekanan terhadap sumberdaya hutan", ujar Natalie.
Selain itu, lebih lanjut Nat sapaan akrabnya, mengatakan, "Yayasan Palung memiliki peran aktif di masyarakat terutama untuk Kabupaten Kayong Utara, sepanjang waktu kami telah mendampingi kelompok masyarakat sebanyak 10 desa dengan 30 kelompok yang berada di Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Simpang Hilir. Yang terdiri dari kelompok perajin anyaman, kelompok panganan lokal, madu hutan, kopi, kelompok tani, dan budidaya ikan. Kami juga mengajak masyarakat untuk melakukan rehabilitasi di lahan eks kebakaran seperti tanaman jengkol, petai, kopi, dan durian untuk bisa dimanfaatkan masyarakat."
Abdul Samad, Koordinator Program Sustainable Livelihood YP, pada siaran radio dalam rangka hari HKAN 20022 berkesempatan menyampaikan pesan;  "Karena kita hidupnya berdampingan dengan hutan yang masih terjaga akan keanakeragaman hayati, perlu pelibatan dari berbagai stakeholder untuk mendorong upaya penyelamatan hutan untuk generasi  dimasa depan melalui sosialiasi dan pembinaan terhadap masyarakat akan manfaat keberadaan hutan sesuai dengan fungsinya dan mendorong  kesadaran untuk menjaga serta melestarikan sumber daya hutan yang ada agar pemanfaatan hutan dan hasil hutan oleh masyarakat akan menciptakan dampak yang positif baik bagi kehidupan masyarakat itu sendiri maupun kondisi ekologis lingkungan sekitarnya. Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera!".
Sebagai pemandu dalam siaran radio dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2022 adalah Ifha Alqadri dari Radio RKU.
Penulis : Petrus Kanisius dan Ranti Naruri-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H