Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi

22 April 2022   13:27 Diperbarui: 22 April 2022   18:37 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bumi. Foto : (SHUTTERSTOCK Parabol Studio) via Kompas.com

Dalih alam tak bersahabat, bumi tak seperti dulu, itu kata-kata yang sering terdengar

Benarkah demikian adanya? Ada yang tak terlihat namun itu ada terasa

Bumi menghangat, es mencair, hutan meranggas rebah tak berdaya, perut bumi di keruk

Itu realita, bukan cerita dongeng semata

Bumi semakin tua renta seolah menanti asa kepada semua kita

Lirih suara akar rumput kalah bergema dengan deru mesin

Titah Sang Kuasa kepada kita semua agar boleh kiranya harmoni

Harmoni berganti pongah dan tinggi hati dan ego semata, tapi ingat mimpi yang harus nyata

Mimpi yang nyata itu tak lain adalah bumi yang mampu terpilihara dengan baik oleh kita semua

Jangan lagi membuat bumi ini menangis  karena kita, tetapi biarkan ia lestari hingga nanti

Ketapang, Kalbar 22 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun